Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 12 siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, pascakecelakaan bus di Ciater, Subang, Jawa Barat. Sampai Selasa, 14 Mei 2024, sebanyak 17 korban bus Trans Putera Fajar yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana itu sudah dipulangkan dan 12 lainnya masih dalam perawatan.
"Saat ini kita masih merawat 12 korban yang masih dirawat di ruang perawatan dan satu ada yang dirawat dan 8 korban sudah dilakukan operasi ortopedi," kata Kepala RS Bhayangkara Brimob, AKBP dr Taufik Ismail.
Dari korban luka yang dirujuk di RS Bhayangkara Brimob tercatat ada 15 yang mengalami luka ringan dan 14 lainnya mengalami luka berat, seperti patah tulang dan cidera di bagian kepala.
Baca juga : 3 Fakta Penetapan Tersangka Sopir Bus Kecelakaan Subang
Sebelum diperbolehkan pulang, pihak RS Bhayangkara Brimob juga menyediakan layanan trauma healing bagi para pasien yang dilakukan oleh psikolog. Sementara untuk pembiayaan para pasien, sepenuhnya ditanggung Jasa Raharja.
"Trauma hilang diberikan kepada keluarga korban dan pasien untuk sedikit menghilangkan trauma pascakejadian kemarin," ujar Taufik.
Kecelakaan maut terjadi di wilayah Subang, Jawa Barat. Bus itu membawa 57 penumpang yang terdiri atas rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok. Mereka terlibat kecelakaan usai melakukan perpisahan di Lembang, Bandung.
Baca juga : Polisi Tetapkan Pengemudi Bus Tersangka Kecelakaan Maut Subang
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, yang terdiri dari lima laki-laki dan enam perempuan.
Orang Tua Muhmmad Fahmi Fahreza kelas 12 SMK Lingga Kencana, Siti Unah, 52, mengatakan kondisi anaknya membaik. Tangan, jari, dan kepalanya sudah dioperasi.
"Alhamdulillah anak saya sudah mulai membaik dan pelayan di sini sangat baik dan harapan saya juga agar pihak sekolah bener bisa mengevaluasi teekait kejadian ini dan semoga tidak terulang kembali," ujar Siti Unah.
Senada, Sarwani orangtua korban Robi Kurniawan kelas 12 SMK Lingga Kencana mengatakan kondisi anaknya sudah 70% membaik dan sudah menjalani operasi di rahangnya.
"Harapan saya tragedi ini tidak terulang lagi dan kita jangan saling salahkan karena ini musibah," ujar Sarwani.
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kenaikan diduga terjadi karena pasokan yang minim, karena banyak petani yang gagal panen.
Kepolisian dinilai telah mengungkap kasus kematian ibu dan adiknya secara profesional dan terang benderang.
Sebanyak 15 peserta pesta minuman keras harus dilarikan ke rumah sakit, 11 di antaranya tewas
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengeluarkan surat edaran yang isinya menghimbau para bupati dan wali kota di wilayah Jabar, memperketat izin pelaksanaan study tour.
PIHAK sekolah di wilayah Kabupaten Bandung Barat terancam diberikan sanksi jika mengadakan study tour ke luar kota.
SEBANYAK 32 orang korban luka akibat insiden kecelakaan yang melibatkan bus wisata dari SMK Lingga Kencana Depok telah dipindahkan dari RSUD Subang ke beberapa rumah sakit di Depok
Keluarga korban kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kondisi bus yang digunakan untuk mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana
SMK Lingga Kencana, telah memutuskan untuk menyerahkan masalah kondisi bus yang terlibat dalam kecelakaan di jalan turunan Ciater, Subang, kepada pihak kepolisian.
Indonesia perlu memiliki rencana induk pendidikan agar kegiatan seperti "study tour" dapat diatur dengan tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved