Koalisi Nasionalis-Religius Diprediksi Warnai Pilgub Jateng

Sri Utami
02/5/2024 23:55
Koalisi Nasionalis-Religius Diprediksi Warnai Pilgub Jateng
Ilustrasi: warga menggunakan hak pilihnya saat mengikuti pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2024(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

PEMILIHAN gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) akan berlangsung pada November. Terbaru, Partai Demokrat Jateng membuka peluang koalisi dengan Partai Gerindra.

Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Fitriyah mengatakan jika kedua partai ini berkoalisi maka sudah bisa memenuhi syarat untuk mengusung calon gubernur.

"Prinsipnya dia (partai) harus punya kursi 20 persen untuk bisa mengusung. Jadi sepertinya bisa. Kalau 24 kursi dari 120, total 20 persennya cukup ya berarti cukup," kata Fitriyah. 

Baca juga : DPD Gerindra dan DPD Demokrat Jajaki Koalisi di Pilgub Jateng

Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono yang bakal maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah dinilai menjadi salah satu calon kuat dalam Pilgub Jateng. Sebab, berdasarkan survei LKPI nama Sudaryono berada di posisi dua setelah Hendrar Prihadi. 

"Kalau ada calon yang kuat, kecenderungannya partai-partai itu akan mengusung orang-orang yang kuat berdasar survei jadi mereka cenderung berkoalisi," ujarnya. 

Fitriyah juga menilai dibanding calon-calon yang lain, Sudaryono lebih jelas dibandingkan kandidat lainnya untuk maju dalam Pilgub Jateng 2023 mendatang. Seperti nama Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul serta Hendrar Prihadi dari PDI Perjuangan. Lalu nama Kapolda Jateng Ahmad Luthfi serta Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang belum terlihat akan diusung dari koalisi mana. 

Baca juga : Dedi Mulyadi Siap Maju Pilgub Jawa Barat dan Lepas Kursi DPR

"Sekarang memang banyak nama-nama yang muncul dan mas Daryono ini, dia sepertinya lebih fiks dibanding (nama) yang lain (untuk maju cagub)," tegasnya. 

Jika menelisik kombinasi nasionalis-religius, maka pasangan cawagub patutnya berasal dari partai religius. Kombinasi ini biasa dipakai pada pilkada sebelumnya karena berpeluang untuk menang. 

"Iya (dari partai religius) itu pola dulu, pengalaman dalam pilkada. Maka potensi yang menang itu mewakili kelompok nasionalis dan kelompok religius," bebernya. 

Baca juga : Mantan Kadiv Hubinter Polri Daftar Bakal Calon Gubernur NTT

Selain itu, kekuatan jaringan dan mesin politik akan sangat menentukan kemenangan di Pilgub Jateng. Mesin partai menjadi ujung tonggak dengan kemampuan untuk mengakomodir jaringan sampai ke bawah hingga pada pemilih. Jaringan partai dan tim sukses inilah yang nanti mempunyai kekuatan hingga bisa meyakinkan pemilih. 

"Jawa Tengah ini luas, jadi tergantung yang dilakukan oleh kandidat itu. Karena justru jaringan-jaringan yang di bawah itu yang mereka punya simpul-simpul untuk mengatakan pada calon pemilih (calon) yang potensial," ujarnya.

Selain itu kedekatan Sudaryono dengan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih juga memiliki keuntungan tersendiri. Sebab Prabowo Subianto punya kepopuleran tinggi usai memenangi Pilpres 2024 dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka.. 

"Salah satu strategi itu memang kemudian memunculkan kedekatan dengan sosok yang dianggap lebih populer. Itu strategi, dan kebetulan partai itu mengusung presiden terpilih itu kan juga mengandung nilai jual," tambahnya. (Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya