Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
SEJUMLAH warga di wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat terkejut oleh suara dentuman dan getaran yang terasa di dalam bumi, memunculkan dugaan akan adanya gempa bumi.
Kejadian ini terjadi pada pertengahan bulan puasa lalu, tepatnya pada tanggal 27 Maret 2024. Namun, hingga saat ini, asal muasal suara dentuman dan getaran yang dirasakan warga belum diketahui.
Kejadian misterius ini hanya dirasakan oleh warga Kampung Cicalung Desa Wangunharja, Kampung Pengkolan Desa Cikidang, serta Kampung Ciputri dan Maribaya di Desa Langensari.
Baca juga : BMKG Bandung Terus Pantau Aktivitas Sesar Lembang
Salah seorang warga Kampung Cicalung, Deden, 30, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sebanyak tiga kali, pertama pada pukul 9.30 WIB, kemudian pukul 11 siang, dan terakhir pada pukul 20.45 WIB. Kejadian siang terutama ditandai dengan suara dentuman yang cukup keras.
Deden juga mengakui bahwa ia dan tetangganya merasakan getaran tanah saat beraktivitas di kebun. Mereka merasa cemas bahwa fenomena alam tersebut merupakan pertanda sesuatu yang terjadi di Sesar Lembang.
Pada keesokan harinya, warga memeriksa sekitar lokasi kejadian namun tidak menemukan kerusakan atau retakan bangunan di kampung mereka. Hal ini membuat mereka merasa bingung dan heran dengan munculnya fenomena tersebut.
Baca juga : BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gempa Sesar Lembang
"Semenjak hari itu sampai saat ini tidak ada kejadian lagi. Tapi sekitar 5 tahun lalu pernah ada kejadian yang sama, malam hari," ungkap Deden.
Menyikapi fenomena aneh ini, ia meminta pihak terkait untuk melakukan pengecekan ke lokasi guna mencegah keresahan warga dan mengetahui penyebabnya. "Ya kalau tidak dicek, kita tidak akan tahu apa penyebabnya," tambahnya.
Warga kampung Maribaya, Koswara, 45, juga merasakan getaran tanah di rumahnya. Ia khawatir bahwa fenomena ini berhubungan dengan Sesar Lembang atau aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.
Baca juga : BMKG Catat Ada 10 Aktivitas Gempa Bumi di Indonesia selama Libur Lebaran
"Dua kali terasa, jam 11 siang dan malam, kaca-kaca rumah bergetar. Seperti ada gempa," ujar Koswara.
Ia kemudian mencari informasi di situs BMKG untuk mengetahui penyebabnya, namun tidak menemukan catatan aktivitas gempa bumi.
"Kejadian ini tidak hanya dirasakan oleh warga Maribaya, tapi juga di Kampung Cicalung dan wilayah sekitarnya. Dari sini terdengar suara aneh seperti dentuman dari arah sana (Cicalung)," tambah Koswara.
Baca juga : Gempa Bumi Magnitudo 6,1 di Ransiki Papua Barat tidak Picu Tsunami
Terpisah, Plt Kepala Desa Wangunharja, Entar Sutarya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai fenomena getaran tanah yang dirasakan oleh warga.
"Jadi memang ada getaran di sini, mungkin bisa disebut gempa lokal. Kejadian tersebut dirasakan di dua RW, yaitu RW 07 dan RW 08, yang menyebabkan warga panik karena berdekatan dengan garis atau zona Sesar Lembang, kaca-kaca rumah mereka bergetar," jelasnya.
Meskipun warga mendengar dentuman yang cukup keras, dia menyatakan bahwa tidak ada dampak seperti kerusakan pada infrastruktur dan bangunan.
"Memang tidak ada bekas, tidak ada kerusakan, hanya kaca-kaca saja yang bergetar," tambahnya. (DG)
PAKAR kegempaan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Nana Sulaksana, mengatakan Jawa Barat (Jabar) memiliki banyak sesar aktif di berbagai wilayahnya.
PEMERINTAH memperingatkan ancaman potensi gempa bumi dari Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer di bagian utara Kota Bandung.
DIREKTUR Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi di sekitar sesar aktif.
PADA Rabu (20/8) malam, wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi bermagnituo 4,9.
Pelajari langkah-langkah keselamatan penting saat gempa bumi, termasuk berlindung, menjauhi gedung, kendaraan, dan pantai.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Kamis (12/8) pagi, ada 13 gempa susulan yang mengguncang wilayah Jawa Barat.
Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang berencana menghabiskan akhir pekan di ibu kota diminta waspada terhadap kondisi cuaca hari ini.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Sabtu, 23 Agustus 2025. Berdasarkan prediksi, terpantau bibit siklon tropis 90W yang diperkirakan intensitasnya meningkat
West Java Back-Arc Thrust di Jawa Barat berpotensi memicu gempa hingga magnitudo 7. Pelajari penyebab, dampak, dan langkah mitigasi bencana untuk masyarakat di sekitar jalur sesar aktif ini.
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem pada Jumat, 22 Agustus 2025.
DIREKTUR Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi di sekitar sesar aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved