Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mendorong peningkatan peran perguruan tinggi dalam pengelolaan lahan basah demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut dilontarkan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian LHK, Dr Hanif Faisol Nurofiq, saat memberikan kuliah umum bertema 'Potensi Lahan Basah Indonesia untuk Keberlanjutan Lingkungan dan Kesejahteraan Rakyat di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (23/2).
"Pemerintah terus mendorong peran perguruan tinggi dalam pengelolaan lahan basah. Salah satunya adalah Universitas Lambung Mangkurat yang merupakan universitas yang memiliki bidang unggulan yaitu lingkungan lahan basah," tutur Hanif.
Baca juga : Mahasiswa Pertanian ULM Ciptakan Aplikasi Bantu Petani Atur Dosis Pupuk
ULM,kata dia, berpeluang ikut dalam proses perdagangan karbon melalui kegiatan penyerapan dan peningkatan karbon dengan memanfaatkan potensi jasa lingkungan PBPH dengan ekosistem mangrove dalam kawasan hutan. Mereka bisa berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk mendorong restorasi dan pemulihan lahan basah dan penyediaan sumberdaya manusia pengelola lahan basah (eksositem gambut, mangrove) melalui kurikulum pendidikan.
Dengan dukungan multipihak pengelolaan lahan basah juga dapat mendorong terciptanya lapangan kerja hijau dari aktivitas restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove serta komoditas ramah gambut dan pengembangan silvofishery di kawasan mangrove.
Hanif juga menjelaskan Indonesia memiliki luas lahan gambut terbesar ke empat di dunia dan paling besar di dunia untuk lahan gambut tropis (tropical peatland). Lahan gambut di Indonesia seluas 13,4 juta hektar tersebar dalam 856 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dengan luasan total KHG sekitar 24,6 juta Hektar.
Baca juga : Ekosistem Gambut di Kalsel Kian Terancam
Menurut Global Wetlands total lahan basah Kalimantan Selatan adalah sekitar 1.194.471,98 hektare, atau 32,39% dari total luas daratan.
Sebaran Kesatuan Hidrologis Gambut sebanyak 5 KHG dengan luas gambut 106.037 ha. Sementara kawasan mangrove seluas 84.532 ha dengan kondisi lebat seluas 54.806 ha dan sisanya dengan kondisi jarang dan sedang.
Rektor ULM Banjarmasin, Profesor Ahmad Alim, mengatakan ULM terus meningkatkan penelitian terkait lahan basah guna mewujudkan visi dan misi menjadi universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lingkungan lahan basah.
ULM kata dia, telah menyusun proposal teknis permohonan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) pada Kawasan Hutan Produksi seluas 621 hektare melalui Koperasi Konsumen Berkah Wasaka Mandiri pada 2023. PBPH meliputi enam desa yang tersebar di Pulau Laut Tanjung Selayar dan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru.
"PBPH pada ekosistem mangrove berupa pengembangan silvofishery berkelanjutan melalui pengelolaan tambak ikan dan kepiting bakau, pemulihan lingkungan pada hutan bakau, perlindungan keanekaragaman hayati satwa dan tumbuhan endemic mangrove hingga pariwisata," tutur Ahmad.
Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KLHK, Dr Bambang Supriyanto menambahkan bahwa konflik tenurial pada kawasan lahan basah gambut dapat diselesakan melalui program perhutanan sosial, suatu program mensejahterakan masyarakat sekitar hutan sekaligus menjaga ekosistem hutan tetap lestari. (DY/N-1)
Kolaborasi antara IPB University dengan Kyoto University bertujuan meningkatkan peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam penuntasan masalah gambut yang masih berkelindan di tanah air,
Kubah gambut merupakan sumber air yang sangat penting bagi kesehatan tanah di sekitarnya, terutama saat musim kemarau.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Delegasi Hakim Lingkungan Hidup Tiongkok mengunjungi Indonesia, audensi terkait ekosistem gambut dan mangrove, upaya rehabilitasi dan penanganan hukum dalam kasus perusakan hutan.
Juru Kampanye Pantau Gambut Abil Salsabila memaparkan sejumlah temuan terkait kondisi gambut di Tanah Air.
ULM Banjarmasin berencana membangun pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia seluas 621 hektare.
Indonesia memiliki risiko bencana gempa, letusan gunung berapi, tsunami, banjir dan tanah longsor 10 kali lebih besar dibandingkan dengan negara lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved