Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

ULM Bangun Pusat Penelitian Lahan Basah dan Mangrove Dunia

Denny Susanto
25/7/2024 07:05
ULM Bangun Pusat Penelitian Lahan Basah dan Mangrove Dunia
Ilustrasi - ULM Banjarmasin berencana membangun pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia seluas 621 hektare. (MI/Denny Susanto)

UNIVERSITAS Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin akan membangun pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia seluas 621 hektare, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pembangunan pusat penelitian lahan basah dan mangrove ini bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hal ini juga dalam rangka mencapai target ULM sebagai perguruan tinggi berstandar internasional (world class university) dengan unggulan lahan basah dan mangrove.

"Dalam waktu dekat kita harapkan terbit persetujuan dari Menteri LHK. Ini merupakan yang pertama di dunia dan nantinya akan menjadi pusat penelitian bersama mancanegara," tutur Rektor ULM Banjarmasin, Profesor Ahmad, Kamis (25/7).

Baca juga : Universitas Sari Mulia Banjarmasin Gelar Pemilihan Putera Puteri Kampus 2024

Menurutnya pusat penelitian ini juga akan menjadi income generating dan suplay terkait perdagangan karbon dengan perkiraan nilai cukup besar. "Saat ini semua negara fokus pada climate change dan kita memiliki kawasan lahan basah dan mangrove yang luas untuk penelitian," ujarnya.

ULM Banjarmasin merupakan perguruan tinggi tertua dan terbaik di regional Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia. "Saat ini ULM terakreditasi A dan dalam waktu dekat akan naik menjadi Unggul," kata Ahmad.

Ada 12 judul penelitian dan riset internasional bekerjasama dengan berbagai universitas mancanegara dan 56 judul penelitian dan riset yang bekerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga nasional.

Pada bagian lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana beberapa waktu lalu mengatakan berdasarkan data badan informasi geospasial (BIG) tahun 2022, luas lahan kritis yang tersebar di Kalsel seluas 458.471,74 hektare dan 76.776,85 hektare di antaranya merupakan lahan mangrove.

Kawasan mangrove di Kalsel tersebar di sejumlah kabupaten meliputi Barito Kuala, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Kalsel pada 2024 menargetkan penanaman 137 ribu pohon mangrove. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya