Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PETANI di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa bernafas lega karena bisa melanjutkan musim tanam Oktober Maret (Okmar). Sebelumnya, para petani khawatir gagal panen karena kekeringan akibat curah hujan masih minim.
Hal itu terjadi pada pertengahan Januari lalu. Namun, memasuki Februari, intensitas curah hujan kembali normal dan tanaman padi nampak menghijau kembali.
Plt Kepala Dinas Pertanian Ende Gadir Dean menjelaskan, anomali iklim yang tidak menentu, ditambah dengan rendahnya curah hujan berdampak pada ribuan hektare lahan sawah tadah hujan di beberapa wilayah yang tidak dapat ditanami.
Baca juga : Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh
"Dinas Pertanian telah melakukan intervensi dengan memberikan benih baru untuk musim tanam Desember Januari dan juga memberikan bantuan dengan menurunkan brigade Alsinta seperti mesin pompa untuk membantu petani," ujar Gadir, melalui keterangannya, Rabu (21/2).
Gadir mengungkapkan, memasuki Februari, curah hujan kembali normal. Dalam seminggu, terjadi hujan 3-4 kali. Sehingga, ketersediaan air mulai tercukupi dan kondisi tanaman juga tumbuh normal.
"Situasi ini menunjukkan urgensi untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak terduga. Serta meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini," ujarnya.
Baca juga : Fenomena El Nino, Petani Aceh Bisa Panen Gadu 15 Ribu Hektare
Data yang diperoleh dari Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Ende menunjukkan, hingga Februari 2024, sekitar 3.179,89 hektare lahan sawah tadah hujan di Ende masih kosong, dari total luas lahan sawah tadah hujan yang mencapai 4.265,19 hektare. Sekitar 1.085,30 hektare sawah tadah hujan yang telah dimanfaatkan dan ditanami oleh petani selama musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengingatkan seluruh daerah untuk mengantisipasi terhadap musim kemarau tahun ini serta menyiapkan alokasi bantuan dan memanfaatkan berbagai sumber air.
”Kami terus memantau daerah-daerah yang belum tanam yang disebabkan belum tersedianya air hingga ke lahan, menggunakan pompanisasi dengan memanfaatkan sumber air yang ada sehingga lahan terairi," ujar Ali.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu
MEMASUKI musim tanam, PT Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia.
SETELAH cuaca panas berlangsung hampir empat pekan terakhir, kini hujan mulai turun pada Sabtu (2/11) sore, di kawasan Kabupaten Pidie, Aceh.
Hasil panen hingga padi di Kabupaten Indramayu hingga akhir September ini sudah mencapai 996 ribu ton gabah kering pungut (GKP).
Petani menunggu gelontorkan air dari Waduk Kedung Ombo yang direncanakan dibuka 15 Oktober mendatang.
HAMA tikus kembali merebak di beberapa wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Populasi tikus sawah cenderung menurun drastis setelah masa panen padi, yang mengakibatkan Tyto alba kehilangan sumber makanan utamanya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengapresiasi Sumsel yang berhasil menyulap rawa tempat spesies buaya menjadi lahan sawah produktif.
Gubernur Kalsel Muhidin mengusulkan pemanfaatan dan pengambilalihan lahan tidur untuk ketahanan pangan.
Unit-unit tersebut akan didistribusikan ke berbagai area di Indonesia untuk mendukung pengembangan pertanian dan infrastruktur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved