Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETANI padi sawah di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh beralih menanam bawang merah. Hal itu harus dilakukan untuk bersahabat dengan musim kemarau yang melanda kawasan pesisir pantai perairan Selat Malaka.
Apalagi lahan sawah di kawasan setempat berada dibagian hilir yang rawan krisis air saat musim kemarau. Itu sebabnya warga mencari alternatif yakni meninggalkan tanaman dadi beralih menanam palawija terutama bawang merah.
Sebagaimana diketahui tanaman padi lebih besar membutuhkan air hingga harus ada kelembaban tinggi. Sedangkan bawang merah dan palawija lainnya sangat sedikit memerlukan air.
Amatan Media Indonesia, sejak sepekan terakhir, para petani sibuk beraktivitas menanam atau merawat bawang merah yang sudah berusia 1 hari hingga dua bulan. Ada yang baru menanam, ada yang sedang memupuk dan juga sudah mulai membersihkan rumput.
"Di sini dari dulu cocok untuk lahan menanam bawang merah. Jadi kalau musim krisis air irigasi, warga dengan sedirinya menanam bawang merah," kata Mustamar Arifina, Kasubbag Program dan Keuangan Kantor Camat Simpang Tiga, Pidie.
Sedikitnya 40 hektare (ha) sawah petani yang menanam bawang merah saat musim tanam padi gadu. Di antaranya adalah di Desa Gong Meunasah Lhee dan Desa Linggong Sagoe.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Kemudian untuk tahap berikutnya sedang berumur satu bulan yaitu sedang rajin pemupukan dan pnyamprotan. Lalu ada juga yang baru ditanami satu hari hingga sepekan lalu.
"Insya Allah bagi yang sudah mulai panen harapannya bisa untuk menutupi biaya sekolah anak awal semester pekan depan" tutur Mustamar. (H-1)
Bawang mreah batu sangat potensial dikembangkan di Kecamatan Cigedug. Panen raya dukung oleh cuaca dan udara yang ideal untuk berbagai jenis tanaman.
Harga bawang merah saat ini sudah mencapai Rp55 ribu per kilogram. Padahal saat Lebaran lalu harga komoditas ini hanya Rp20 ribu per kilogram.
Kenaikan bawang merah membuat para konsumen yang biasanya membeli 1-2 kg harus menguranginya. Mereka hanya bisa membeli 1/4 kg.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Satu lagi calon varietas lokal siap meramaikan keragaman jenis bawang merah Indonesia. Calon varietas itu diberi nama Lokana yang dikembangkan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan,
Pemprov DKI mengkhawatirkan potensi kenaikan harga bawang merah jika pasokan terhambat. BUMD seperti PT Food Station TJipinang Jaya juga diminta menyiapkan stok komoditas pangan.
Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kian menggeliat di musim kemarau seperti sekarang ini.
Kekeringan selalu membuat warga mengalami krisis air bersih. Hal itu membuat 60 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Dampaknya, setiap pagi warga desa harus mengambil air di Sungai Jayanti.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda musim kemarau akan segera berakhir, sehingga menyebabkan persediaan air bersih yang dimiliki masyarakat kian menipis.
Kondisi itu mengakibatkan hampir 100 hektare lahan sawah mengalami kekeringan. Encep menuturkan, dari luas area terdampak masih ada tanaman padi yang bisa dipanen.
Status siaga darurat bencana hidrometeorologi telah berakhir dan tidak ada perpanjangan lagi.
Waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi, heat stroke, atau penyakit lain yang cenderung meningkat selama musim kemarau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved