Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh

Amiruddin Abdullah Reubee
29/1/2024 18:10
Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh
Hama ulat penggerek batang pada padi di Desa Pulo Gampong U, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.(Dok. MI/Amir)

HAMA ulat penggerek batang sudah tiga pekan terakhir mulai menyerang tanaman padi musim rendengan (musim tanam pertama) di sawah sebagian kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Petani khawatir bila serangan terus meluas dan berlanjut hingga memasuki masa bergulir.

Hama ulat berwarna hijau itu menyerang bagian dalam batang bawah tanaman padi sedang pertumbuhan yaitu berumur berkisar 60-70 hari. Akibatnya batang padi yang terkena serangan hama itu berubah menjadi layu dan langsung menguning.

Lokasi yang mulai terkena serangan itu antara lain tersebar di Kecamatan Indrajaya. Yaitu meliputi Desa Pulo Gampong U, Desa Yub Mee, Dayah dan Dayah Karakoe. Lalu Desa Pante Lhok Kamu, Pante Gatot, Blang Garot, Dayah Muara, Raya Garot dan Desa Garot Cut.

Baca juga: Harga Jual Tomat di Aceh Semakin Meningkat

Foto: Ulat Pengerek Batang yang serang padi di sawah kawasan Pidie, Aceh.

Amatan Media Indonesia, Minggu (28/1), kawasan yang diserang ulat berwarhijau itu adalah lahan sawah satu hamparan yang mengelilingi dan terkelilingi perkampungan warga. Luas hamparan lahan sawah aktif dan produktif itu ada sekitar 500 hektare (ha).

Fauza, petani di Desa Pulo Gampong U, mengatakan untuk mencegah serangan tidak meluas petani harus rajin mengontrol. Kemudian harus berimbang melakukan penyemprotan racun pestisida sehingga siklus populasi hama ulat penggerek batang padi itu terputus.

Baca juga: Doa Tolak Bala dan Kenduri Sawah, Tradisi Terun-temurun Petani Aceh

"Laju populasi cepat sekali. Maka harus rajin memantau perkembangan dan cepat mengatasi. Ada baiknya mengatasi serentak, agar pencegahan lebih efektif" tutur Fauzan.

Dikatakan Fauzan, agar pencegahan lebih efektif, supaya di melakukan penyemprotan ditengah siang terik mata hari. Lebih baik menyemprot saat diwaktu pagi atau saat sore hendak terbenam mata hari.

"Tidak menganggap sepele kalau sudah mulai serangan awal. Bila terbiarkan bisa berakibat fatal atau gagal produksi " tambah Muslim, petani lainnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya