Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Dua Bulan Kemarau, Lahan Sawah Musim Tanam Gadu di Aceh Terancam Puso

Amiruddin Abdullah Reubee
04/7/2025 11:27
Dua Bulan Kemarau, Lahan Sawah Musim Tanam Gadu di Aceh Terancam Puso
Lahan sawah kekeringan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

SETELAH dua bulan tidak turun hujan, ribuan hektare (ha) lahan sawah di Provinsi Aceh terjadi kekeringan. Itu merupakan tanaman padi musim gadu (musim tanam ke dua) yang baru berusia berkisar 1 pekan hingga 60 hari. 

Kawasan yang paling parah dilanda kekeringan dan didera cuaca panas itu antara lain adalah, Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan kabupaten Aceh Selatan. Kondisi tanaman padi di tiga lokasi itu cukup parah dan rawan puso (gagal panen). 

Amatan Media Indonesia, Kamis (3/7) di Kabupaten Pidie misalnya, dari 23 kecamatan setempat, sedikitnya 20 diantaranya krisis sumber air. Antara lain adalah Kecamatan Delima, Kecamatan Pidie, Indrajaya, Mila, Grong-Grong, Batee, Padang Tiji, Kembang Tanjung dan Kematan Simpang Tiga. 

Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah. 

Adapun sebagian daun padi sudah menguning karena tidak cukup air. Lebih parah lagi sebagian diantara lahan tanaman padi berumur dua bulan itu dibiarkan digasak hewan ternak seperti kambing dan sapi. 

"Bila tidak segera turun hujan, lahan sawah terancam gagal panen. Apalagi jaringan irigasi teknik sudah mengering" tutur Abdullah, tokoh masyarakat di Kecamatan Delima. 

Kondisi hampir sama juga terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh Selatan. Petani bisa berbuat banyak menghadapi fenomena musim kemarau yang sudah dua bulan berlangsung. (H-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya