Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG Asisten Rumah Tangga (ART) asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami siksaan dari majikan di Jakarta Barat selama enam bulan terakhir.
Korban bernama Isabela Pule, 23, bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah majikannya yang beralamat di Jalan Semeru GG II, Tanjung Duren, Grogol sejak September 2023.
"Beruntung pada perayaan imlek baru-baru ini, majikannya pergi berlibur sehingga ia memanjat tembok pagar rumah untuk minta uang dan makanan kepada tetangga," kata Semar Djou, anggota tim pengacara yang mendampingi Isabela Pule kepada Media Indonesia, Sabtu (17/2).
Baca juga : Danlanal Maumere Tahan Tiga Anggota TNI AL yang Lakukan Penyiksaan
Menurut Semar, setelah Isabela naik di atas tembok, salah satu warga yang ia minta makanan dan uang adalah warga NTT sehingga informasi itu langsung disebarkan ke grup whatsapp.
"Kurang dari lima menit, warga NTT di Jakarta Barat berdatangan ke rumah itu untuk menyelamatkan Isabela," lanjut Semar Djou.
Setelah Isabela berhasil dikeluarkan dari rumah majikannya pada 13 Februari 2024, ia dbawa ke Polres Metro Jakarta Barat melaporkan kasus penyekapan dan penganiaayan tersebut dengan laporan Polisi Nomor: LP:182/II/2024/PMJ/Restro Jak-Bar.
Baca juga : Petugas TPS 106 Cengkareng Jakarta Barat Videokan Keanehan Sirekap
Menurutnya, saat ini Isabela didampingi oleh tim kuasa hukum yakni Norbertus Elu, SH, Semar Dju, SH, Joksan Melkisedek Atamou dari kantor hukum Norbertus Elu & Partner (NBE Law Office), keluarga, Organisasi Persatuan Timur Raya (Petir), dan Timur Indonesia Bersatu (TIB).
Sesuai keterangan Isabela kepada tim kuasa hukumnya, selama bekerja di majikannya tersebut, ia belum menerima gaji.
Tidak itu saja, ia dikurung di dapur rumah dan dilarang tidur mengunakan alas kepala. "Dia dikasih makan satu kali sehari, dan dipaksa cukur rambut kalau tidak diancam. Majikan juga bilang Isabela punya hutang, tapi dia tidak tahu hutang apa," kata Semar.
Baca juga : 2 Kelurahan di Jakarta Barat masih Terendam Banjir hingga Kamis Pagi
"Nggak ada gaji, selama enam bulan (kerja di Jakarta) saya tidak digaji. Bahkan kontrak kerja dan jaminan kesehatan BPJS tidak dikasih, saya katanya punya utang, jadi nggak digaji," lanjut Semar meniru keterangan Isabela.
Isabela disebutkan memiliki hutang sebesar Rp15 juta yakni uang dikeluarkan majikan atau penyalur tenaga kerja sejak ia berangkat dari daerahnya ke Jakarta.
Dia tiba di Jakarta pada Maret 2023 dikirim penyalur tenaga kerja yang belum diketahui namanya. Dari Jakarta, dibawa ke Bangka Belitung untuk bekerja di majikan yang lain.
Baca juga : Wakapolda: Pencoblosan di Jakarta Barat Lancar meski Beberapa TPS Banjir
Menurut Semar, Isabela dikirim kembali ke Jakarta mengunakan pesawat dan dijemput oleh majikannya saat ini. "Saat dalam perjalanan dari bandara ke Grogol, majikannya langsung mengambil handphone, KTP, dan ijasah Isabela dan belum dikembalikan sampai saat ini," ujarnya.
Ia mulai mengalami siksaan di rumah majikannya tersebut hingga badannya kurus. "Saya dipukul setiap hari (oleh majikan). Melakukan kesalahan atau tidak, tetap dipukul. Dipukul pakai hanger, gagang sapu, kadang ditendang, dipukul pakai tangan, diinjak," ujarnya. (Z-3)
Baca juga : KPPS di Kota Kupang Mulai Hitung Suara Pemilu 2024
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Polisi juga masih berusaha mengumpulkan bukti lain berupa keterangan para saksi.
11 orang saksi diperiksa terkait laporan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat yang dilaporkan pengacara keluarga.
Anam mengatakan diskusi dengan ahli forensik untuk mengetahui penyebab luka itu memakan waktu cukup lama. Sebab, dia ingin melihat detail luka tersebut.
Tim khusus gabungan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat juga menyita rekaman CCTV dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Dedi mengatakan ada dua hp Brigadir Yosua yang tengah diperiksa labfor. Dia menyebut tim labfor masih bekerja.
Taufan mengatakan pihaknya juga bakal mendengar keterangan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga Brigadir J hingga dokter forensik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved