Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBANYAK 2 gajah liar (elephas maximus sumatranus) berjenis kelamin jantan telah bergerak keluar habitatnya hingga sampai wilayah perkotaan di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, sejak awal Januari 2024. Meski sempat terkendala akibat banjir, proses evakuasi kedua gajah liar tersebut akhirnya berhasil dilakukan.
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andri Hansen Siregar mengatakan upaya penggiringan gajah liar untuk kembali ke habitatnya terus dilakukan oleh tim gabungan dari Balai Besar KSDA Riau, Balai Taman Nasional Tesso Nilo, TNI, Polri, Pemda dan beberapa masyarakat setempat.
"Akan tetapi terkendala banjir pada jalur lintas menuju habitatnya di lanskap Tesso Nilo sehingga pergerakan gajah terbatas," kata Andri, Sabtu (2/1).
Baca juga : Anak Gajah Mati Akibat Terkena Jeratan di Taman Nasional Teso Nilo Riau
Ia menjelaskan, kronologis upaya evakuasi gajah liar dimulai pada Rabu (17/1). Balai Besar KSDA Riau dengan unsur Balai Taman Nasional Teso Nilo, TNI, Polri, Pemda serta beberapa lembaga masyarakat melakukan rapat bersama di Kantor Bupati Kabupaten Pelalawan. Rapat membahas upaya menggiring gajah liar kembali ke habitatnya di lanskap Tesso Nilo yang terkendala oleh banjir sehingga menghalangi aksesibilitas.
"Hal ini menyebabkan proses penggiringan kembali ke habitat lanskap Tesso Nilo tidak mungkin dilakukan," ujarnya.
Ia melanjutkan, pada Kamis (25/1), Balai Besar KSDA Riau, Balai Taman Nasional Teso Nilo, TNI, Polri, Pemda dan beberapa masyarakat setempat, mulai melakukan upaya evakuasi gajah agar dapat dilakukan upaya translokasi ke kantong habitat gajah di Provinsi Riau.
Baca juga : Telah Lahir Anak Gajah Sumatra di Taman Nasional Tesso Nilo Riau
"Pada Jumat (26/1), tim telah berhasil mengevakuasi satu gajah liar dengan perkiraan umur 7 tahun dan diberi nama Hasnan. Satu gajah liar lainnya belum berhasil dievakuasi," jelasnya.
Kemudian, lanjut Andri, pada Selasa (29/1), sekitar pukul 21.00 WIB, untuk menjaga keselamatan dan mempertahankan sifat alaminya, Hasnan berhasil dilepasliarkan ke lokasi kantong habitat gajah di Provinsi Riau.
Selanjutnya, sambung Andri, pada Rabu (31/1), sekitar pukul 17.00 WIB, satu gajah liar lainnya berhasil dievakuasi dan diberi nama Bahri. Sekitar pukul 21.00 WIB, tim melakukan upaya translokasi ke kantong habitat gajah di Provinsi Riau.
Baca juga : Anak Gajah Sumatra Mati di Taman Hutan Raya Riau
"Kemudian pada Kamis (1/2), pelepasliaran gajah Bahri dilakukan di kantong habitat gajah liar yang populasinya dominan berjenis kelamin betina sehingga dengan adanya individu gajah jantan Bahri ini diharapkan akan terjadi keseimbangan sex ratio pada populasi gajah liar tersebut," ungkapnya.
Ia mengatakan, tim akan terus melakukan pemantauan pasca proses translokasi. "Balai Besar KSDA Riau menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak selama proses translokasi berlangsung," pungkasnya.
ANAK gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) bernama Yuni yang dievakuasi dari Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, pada 10 Maret 2025.
WWF juga telah melibatkan masyarakat untuk menanam pakan transisi, seperti rumput-rumputan yang nantinya disimpan dekat area gajah agar hewan tersebut tidak keluar dari zona konservasi.
UPAYA konservasi gajah di kawasan Peusangan, Aceh, tak hanya menyasar perbaikan habitat satwa. Pemerintah juga mengedepankan pelibatan aktif masyarakat sekitar.
Gajah yang ditemukan mati tersebut berjenis kelamin betina, berumur berkisar tujuh hingga delapan tahun dengan berat badan sekitar satu ton
GAJAH Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) bernama Rimbani berumur 8 tahun ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau.
Ia menuturkan berbagai aspek sedang ditelaah, terkait habitat, ekologi hingga aspek sosial.
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Peluncuran ini akan dilakukan langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai bentuk komitmen penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyukseskan program Presiden Prabowo.
Keputusan untuk memperpanjang status tanggap darurat merupakan bentuk komitmen Pemprov Riau dalam penanganan Karhutla.
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved