Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Konservasi Gajah di Aceh, Pemerintah Libatkan 12 Desa Penyangga

Atalya Puspa    
07/8/2025 15:48
Konservasi Gajah di Aceh, Pemerintah Libatkan 12 Desa Penyangga
Mahout (pawang) menuntun gajah sumatra (Elphas maximus sumatranus).(Dok. Antara)

UPAYA konservasi gajah di kawasan Peusangan, Aceh, tak hanya menyasar perbaikan habitat satwa. Pemerintah juga mengedepankan pelibatan aktif masyarakat sekitar sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk mengurangi konflik manusia dan gajah.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut, terdapat 12 desa penyangga di sekitar kawasan Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) yang dilibatkan dalam program konservasi dan pemberdayaan.

“Keinginan Pak Presiden Prabowo adalah terjadinya perdamaian antara manusia dan gajah. Maka dari itu, kami bangun program yang menjamin kesejahteraan gajah sekaligus memberdayakan masyarakat,” ujar Raja Juli, Rabu (7/8).

Langkah konkret yang dilakukan mencakup identifikasi pola tanam dan tata guna lahan desa, pembangunan sistem pertanian berkelanjutan, serta kerja sama dengan perusahaan offtaker untuk menyerap hasil panen masyarakat seperti kopi dan kakao.

“Ini bagian dari agroforestry. Kami ingin apa yang ditanam masyarakat bisa langsung dijual dengan harga yang layak,” tambahnya.

CEO WWF Indonesia, Aditya Bayunada, menegaskan pentingnya membangun kembali kepercayaan masyarakat di sekitar habitat gajah. Menurutnya, konflik kerap terjadi karena perubahan fungsi habitat menjadi lahan pertanian.

“Kita harus meng-engineer habitat agar nyaman bagi gajah dan juga membangun kapasitas masyarakat agar tahu cara bersikap ketika gajah mendekat,” ujarnya.

Sementara itu, Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) Program Leader Robi Royana menekankan bahwa program ini dirancang dengan pendekatan dua arah, yakni melindungi satwa liar sekaligus memperkuat ekonomi warga.

“Konflik muncul karena aset ekonomi masyarakat seperti kebun terganggu. Maka kita bangun resiliensi ekonomi agar warga tidak dirugikan,” kata Robi.

Dengan pendekatan terintegrasi ini, diharapkan interaksi negatif antara manusia dan gajah dapat dikurangi dan harmoni ekologis tercapai. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya