Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBANYAK tiga pengungsi Rohingya melarikan diri dari penampungan sementara Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh. Mereka adalah Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19). Ketiganya berjenis kelamin laki-laki.
Kasatintelkam Polresta Banda Aceh, Kompol Suryo Sumatri Darmoyo, mengatakan para pengungsi Rohingya tersebut melarikan diri tanpa membawa barang bawaannya pada Selasa, 23 Januari 2024 dini hari.
"Barang mereka tinggalkan berikut dengan ada satu gelang (identitas dari UNHCR). Jadi diduga dua gelang itu masih dibawa oleh dua orang. Jadi ada satu yang tidak memakai gelang dan dua orang memakai gelang," kata Suryo, Selasa, 23 Januari 2024.
Baca juga: 190 Pengungsi Rohingya di Aceh Kabur dari Penampungan Sepanjang 2023
Suryo mengatakan, ketiga pengungsi Rohingya tersebut murni melarikan diri dari Gedung BMA. Ia juga menduga para pengungsi itu masih berada di area Banda Aceh.
"Tidak ada alat komunikasi yang mereka gunakan. Karena kesemua alat komunikasi beberapa waktu lalu telah diamankan oleh Pihak kepolisian," ujarnya.
Baca juga: Warga Menolak Rencana Pemindahan 137 Pengungsi Rohingya Ke Gedung PMI Aceh
Suryo meminta kepada masyarakat apabila melihat tiga orang yang mencurigakan, yang diduga pengungsi Rohingya, untuk menginformasikan ke kepolisian terdekat.
"Kami minta kepada masyarakat mungkin apabila ada yang melihat tiga orang yang mencurigakan, yang diduga dia mungkin pengungsi Rohingya bisa diinformasikan ke kepolisian terdekat," jelasnya.
Saat ini etnis Rohingya yang berada di BMA tersisa sebanyak 124 orang, diantaranya tiga melarikan diri, tiga menjadi tersangka yang ditahan di Polresta Banda Aceh dan tujuh masih dijadikan saksi oleh Satreskrim Polresta Banda Aceh.
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan polemik ini secara damai dan berkeadilan.
Penyelesaian konflik ini membutuhkan data dan informasi yang akurat dari berbagai pihak.
Pentingnya pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek historis, sosiologis, yuridis, dan administratif.
Pada 2008-2009, Tim Rupabumi melakukan proses verifikasi terhadap pulau-pulau yang ada di Aceh dan Sumatra Utara.
Pertemuan itu bakal membuahkan berbagai rekomentasi, termasuk dapat tidaknya hasil kajian
Puncak arus balik ke Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh, terjadi pada Senin (7/4). Pemudik datang dari berbagai kabupaten/kota di Aceh dan luar Aceh.
Meski terus diguyur mereka tetap bertahan menunggu pelaksanaan salat.
kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri guna meningkatkan daya saing sektor perikanan melalui inovasi berbasis riset.
Pernyataan tersebut disampaikan JPU Luthfan Al Kamil usai membaca tuntutan tersebut perkara jarimah liwath atau berhubungan sesama jenis di Mahkamah Syariah Banda Aceh.
MARIANA, seorang mualaf dari etnis Tionghoa di Banda Aceh ikut merayakan tahun baru Imlek 2576 Kongzili bersama keluarganya
Kehadiran program studi itu didorong oleh pentingnya peningkatan kualitas dan daya saing industri perikanan yang merupakan salah satu sektor utama perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved