Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah di Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini per minggu pertama Januari 2024 telah mencapai 34 kasus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas.
Direktur RS Bahteramas, dr Hasmudin mengakui, adanya kenaikan tren kasus demam berdarah selama seminggu terakhir.
Sejak 1-9 Januari 2024, ungkapnya, sebanyak 34 pasien dengan gejala suspek DBD telah masuk ke RS Bahteramas melalui Unit Gawat Darurat (UGD).
Baca juga : 50% Pasien Dengue Tidak Merasakan Gejala
Kejadian kali ini, sebut dokter Hasmudin, merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, seperti November 2023 selama sebulan ditemukan 19 kasus dan Desember 2023 dengan 17 kasus.
"Sementara saat ini, baru di awal Januari mulai ada peningkatan kasus DBD. Bayangkan saja baru seminggu terakhi mulai 1 sampai 9 Januari lalu sudah ada 34 orang yang masuk Rumah Sakit yang suspek DBD," ungkap dr Hasmudin.
Baca juga : Trauma Pernah Kena DBD, Ringgo Putuskan Hidup Bersih
Disebutkan, dengan lonjakan kasus yang ada, RS Bahteramas terus berusaha maksimal dalam memberikan pelayanan sesuai diagnosis saat pasien masuk UGD.
Namun, tantangan terbesar saat ini adalah ketersediaan ruangan perawatan. Karena selain pasien DBD, RS Bahteramas juga menerima pasien rujukan dengan berbagai penyakit dari Kabupaten/Kota, membuat kapasitas ruangan cepat penuh.
"Karena itu dalam penanganan pasien, kami terkadang melakukan rekayasa ruangan agar pasien tetap mendapatkan pelayanan optimal. Semua pasien di RS ini, kami terima dengan penuh tanggung jawab dan tanpa penolakan," beber Hasmudin.
Menyikapi situasi makin banyaknya kasus DBD, dr. Hasmudin mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat musim penghujan.
Genangan air dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, penyebar DBD. Ia menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan rumah, menghindari genangan air, dan menerapkan prinsip 3M yakni, menguras, menutup dan mengubur.
"Untuk masyarakat kita imbau agat membiasakan perilaku hidup sehat dengan lingkungan yang bersih dan upayakan selalu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama dan meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup," jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, dr Hasmudin memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melapor ke puskesmas atau dinas kesehatan setempat agar dilakukan foging bila ada kasus DBD dilingkungannya.
Foging, sesuai teori, harus dilakukan di radius 100 meter dari rumah pasien positif DBD untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti.
"Dengan peningkatan kasus DBD, masyarakat diharapkan dapat bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini," pungkasnya. (Z-4)
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
DALAM kegiatan pengabdian masyarakat Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (UB) melakukan pemeriksaan jentik nyamuk cegah demam berdarah dengue (dbd)
Indonesia negara endemik dengue dengan kasus dengue tertinggi di Asia. Kematian yang diakibatkan DBD pada 2025 sebanyak 250 kasus yang terjadi di 123 kabupaten/kota di 24 provinsi.
mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika akan mulai membuka layanan vaksinasi Qdenga (Dengue Tetravalent Vaccine)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan perlu ada urgensi revisi Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) yang baru bersama DPR
PENYAKIT tidak menular seperti hipertensi dan stunting masih jadi tantangan sektor kesehatan. Indonesia juga belum berhasil mengendalikan penyakit endemik seperti malaria dan dengue.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved