Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah di Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini per minggu pertama Januari 2024 telah mencapai 34 kasus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas.
Direktur RS Bahteramas, dr Hasmudin mengakui, adanya kenaikan tren kasus demam berdarah selama seminggu terakhir.
Sejak 1-9 Januari 2024, ungkapnya, sebanyak 34 pasien dengan gejala suspek DBD telah masuk ke RS Bahteramas melalui Unit Gawat Darurat (UGD).
Baca juga : 50% Pasien Dengue Tidak Merasakan Gejala
Kejadian kali ini, sebut dokter Hasmudin, merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, seperti November 2023 selama sebulan ditemukan 19 kasus dan Desember 2023 dengan 17 kasus.
"Sementara saat ini, baru di awal Januari mulai ada peningkatan kasus DBD. Bayangkan saja baru seminggu terakhi mulai 1 sampai 9 Januari lalu sudah ada 34 orang yang masuk Rumah Sakit yang suspek DBD," ungkap dr Hasmudin.
Baca juga : Trauma Pernah Kena DBD, Ringgo Putuskan Hidup Bersih
Disebutkan, dengan lonjakan kasus yang ada, RS Bahteramas terus berusaha maksimal dalam memberikan pelayanan sesuai diagnosis saat pasien masuk UGD.
Namun, tantangan terbesar saat ini adalah ketersediaan ruangan perawatan. Karena selain pasien DBD, RS Bahteramas juga menerima pasien rujukan dengan berbagai penyakit dari Kabupaten/Kota, membuat kapasitas ruangan cepat penuh.
"Karena itu dalam penanganan pasien, kami terkadang melakukan rekayasa ruangan agar pasien tetap mendapatkan pelayanan optimal. Semua pasien di RS ini, kami terima dengan penuh tanggung jawab dan tanpa penolakan," beber Hasmudin.
Menyikapi situasi makin banyaknya kasus DBD, dr. Hasmudin mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat musim penghujan.
Genangan air dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, penyebar DBD. Ia menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan rumah, menghindari genangan air, dan menerapkan prinsip 3M yakni, menguras, menutup dan mengubur.
"Untuk masyarakat kita imbau agat membiasakan perilaku hidup sehat dengan lingkungan yang bersih dan upayakan selalu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama dan meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup," jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, dr Hasmudin memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melapor ke puskesmas atau dinas kesehatan setempat agar dilakukan foging bila ada kasus DBD dilingkungannya.
Foging, sesuai teori, harus dilakukan di radius 100 meter dari rumah pasien positif DBD untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti.
"Dengan peningkatan kasus DBD, masyarakat diharapkan dapat bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini," pungkasnya. (Z-4)
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Untuk antisipasi dan pencegahan penyakit tersebut, Dinas Kesehatan Klaten mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.
Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan orang dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta punya risiko keparahan yang lebih tinggi saat terkena demam berdarah dengue atau DBD
Pemerintah Kota Malang bersama Dinas Kesehatan, TP PKK Jawa Timur, dan Enesis Group meluncurkan program Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD.
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan orang dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta punya risiko keparahan yang lebih tinggi saat terkena demam berdarah dengue atau DBD
DALAM kegiatan pengabdian masyarakat Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (UB) melakukan pemeriksaan jentik nyamuk cegah demam berdarah dengue (dbd)
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Indonesia negara endemik dengue dengan kasus dengue tertinggi di Asia. Kematian yang diakibatkan DBD pada 2025 sebanyak 250 kasus yang terjadi di 123 kabupaten/kota di 24 provinsi.
mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika akan mulai membuka layanan vaksinasi Qdenga (Dengue Tetravalent Vaccine)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan perlu ada urgensi revisi Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) yang baru bersama DPR
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved