Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
TRAGIS. Seorang pelajar di kota Medan, Sumatra Utara, diduga dianiaya teman dan alumni sekolahnya. Ini karena korban menolak bergabung ke kelompok geng.
Bahkan, korban MHD, 15, sempat disiksa habis-habisan oleh pelaku yang berjumlah 20 orang. Akibatnya, korban mengalami luka bakar di tangan dan beberapa bagian tubuh memar.
Pada Sabtu (25/11) malam, kedua orangtua MHD di Jalan Persamaan Gang Aman Medan, Simpang Limun, Kecamatan Medan Kota, menjelaskan anaknya dianiaya. Keduanya memperlihatkan berbagai bukti foto korban dirawat rumah sakit atas luka yang didapatnya.
Baca juga: Miliki Banyak Kejanggalan, Kasus Mahasiswa Tewas Mengenaskan di Bali Seakan Ditutupi dari Media
Orangtua mengetahui hal itu setelah diberi tahu MHD setelah memperoleh penganiayaan pada Kamis (23/11). Orangtua korban langsung membuat laporan ke Mapolrestabes Medan.
Orangtua juga melarikan anaknya ke rumah sakit akibat luka yang dialaminya. Ini karena saat buat laporan kepolisian, pelajar kelas 10 di sekolah MAN 1 Medan itu sudah menahan sakit.
Baca juga: Bawaslu Sumut Bentuk Tim Investigasi Dalami OTT Azlan Hasibuan
Sambil menangis terisak-isak, ibu korban, Khairani Anwar, menjelaskan peristiwa tersebut. Anaknya disiksa karena menolong temannya di sekolah lain karena akan dibunuh teman-teman dan senior alumni sekolahnya di MAN 1 Medan.
Korban pun pasang badan agar temannya yang berada di salah satu SMA negeri di Medan tidak dianiaya. Namun, pelaku yang diduga ada 20 orang malah menganiaya MHD sangat sadis. Aniaya itu mulai disuruh makan sendal, daun, meminum air kotor berisikan air liur, hingga tanggan dibakar sampai berbekas simbol nama geng pelaku.
Kejadian intu sempat diketahui guru korban tetapi tidak ada yang bertindak. Karenanya, korban mengadu kepada orangtua. Apalagi, aksi penganiayaan itu sudah berkali-kali.
Ayah korban, Rahmat Dalimunthe, menambahkan bahwa para pelaku bukan hanya pelajar. Ada mahasiswa yang diduga kuat berkuliah di salah satu universitas Islam di Medan. (Z-2)
Kasus meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Nusa Tenggara Timur akan menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan prajurit.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan, sebanyak 24 orang telah diperiksa terkait kasus kematian Prada Lucky
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
POLISI menangkap seorang pemuda di Bekasi Timur, Kota Bekasi, bernama M. Ichsan, 22, yang tega menganiaya ibu kandungnya berinisial MS, 45, lantaran kesal permintaannya tidak dituruti.
Warmono mengatakan ancaman tersebut disampaikan melalui sambungan telepon pada Rabu (18/6) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
SEORANG remaja laki-laki berinisial N, 14, yang diketahui sebagai anak berkebutuhan khusus, menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri, LH, 46, di kawasan Ciputat,Tangsel
Saksi mata menyebut korban sempat duduk di atas sepeda motor di atas fly over sebelum melompat ke bawah.
SETELAH dua hari pencarian intensif, jasad bocah yang dilaporkan hanyut di sungai Deli Medan akhirnya ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pembangunan lembaga pemasyarakatan baru itu dilakukan di antaranya di Nusa Kambangan, Solo, dan Jawa Timur.
ANCAMAN bom ditujukan ke Bandara Jeddah dan Soekarno-Hatta membuat Tahani, jemaah asal Depok yang tergabung dalam Kloter JKS-12 harus singgah sejenak di Medan, Sumatra Utara.
Diskon tarif ini berlaku untuk pembelian tiket mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025, untuk periode keberangkatan di tanggal yang sama.
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved