Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bencana Kembali Terjadi di Cianjur akibat Dipicu Cuaca Ekstrem

Benny Bastiandy, Budi Kansil
10/11/2023 14:22
Bencana Kembali Terjadi di Cianjur akibat Dipicu Cuaca Ekstrem
Personel BPBD dibantu elemen lainnya menangani pohon tumbang di ruas Jalan KH Abdullah bin Nuh, Cianjur, Kamis (9/11).(MI/BENNY BASTIANDY)

BENCANA hidrometeorologi kembali terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (9/11) malam. Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang berlangsung hampir 1 jam, mengakibatkan terjadi berbagai bencana di sejumlah wilayah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun meminta masyarakat waspada. Sebab, di tengah kondisi peralihan musim atau pancaroba, potensi bencana hidrometeorologi cenderung meningkat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyebutkan secara resmi pihaknya tidak menerima laporan dari setiap wilayah yang terdampak cuaca ekstrem. Namun di lapangan memang diakuinya terjadi berbagai kejadian bencana akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir.

"Laporan secara resmi tidak ada, tapi personel BPBD langsung ke lapangan. Berdasarkan laporan ada empat titik yang kami tangani pada malam Jumat. Di Rancagoong, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Ciwalen, dan satu di Legok di Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang," kata Asep kepada Media Indonesia usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di lapang komplek Pemkab Cianjur, Jumat (10/11).

Baca juga:

>  Bupati Kuningan Minta Warga Waspada Bencana

>  Ketua DPRD Tapanuli Utara Tinjau Pengaspalan Daerah Rawan Longsor

Asep menuturkan kondisi cuaca ekstrem saat ini kecenderungannya berpotensi terjadi kerawanan banjir luapan, puting beliung, pohon tumbang, termasuk tanah longsor. Asep pun meminta masyarakat bisa berperan aktif melaporkan seandainya menemukan kondisi pepohonan yang sudah lapuk.

"Kemudian sampah. Ini yang harus kita waspadai. Banjir genangan biasanya terjadi karena tersumbatnya aliran air akibat sampah. Kami tentu meminta kerja sama dari masyarakat, kalau memang di lingkungannya terdapat sampah pada aliran sungai atau selokan, bisa dibantu membersihkannya," jelas mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) itu.

Pun bagi masyarakat yang bermukim di kawasan perbukitan atau lereng-lereng, diimbau selalu waspada. Pascakemarau panjang, biasanya kontur tanah akan menjadi lebih gembur jika diguyur air hujan terus menerus.

"Kalau daerah pergunungan memang cukup rawan terjadi tanah longsor. Sedangkan daerah rawan banjir luapan atau genangan di antaranya di wilayah Cianjur kota, Ciranjang, Bojongpicung, Sukanagara, Sindangbarang, dan lainnya," pungkas Asep. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya