Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TIGA tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak Subang, Jawa Barat, tidak ditahan. Polda Jabar memastikan ketiganya tidak akan melarikan diri.
Tiga tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak Subang yakni M,A, dan AA. Mereka tidak dilakukan penahanan atas pertimbangan subjektif dari penyidik. Selama tidak di tahan mereka wajib lapor ke Polda Jabar.
"Tidak ditahannya ketiga tersangka tersebut dilakukan atas pertimbangan subjektif dari penyidik sendiri," kata Kepala Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, Senin (23/10).
Baca juga : Warga Berharap Pelaku Pembunuhan di Subang Dihukum Berat
Meski tidak dilakukan penahanan aktivitas ketiga terus dilakukan pemantauan oleh penyidik.
Sementara proses penyidikan kasus pembunuhan Subang terhadap dua tersangka yang telah di tahan yakni Mr dan Yh masih terus dilakukan .
Baca juga : Lebih dari 2 Tahun, Kasus Pembunuhan di Subang Akhirnya Terungkap
Pada Selasa, 24 Oktober 2023 besok, penyidik Ditreskrimum Polda Jabar akan kembali melakukan olah tempat kejadian perkara ulang.
Hal itu untuk mencari kesesuaian keterangan dari para tersngka dengan kondisi saat kejadian serta mencari bukti bukti baru lainnya.
Setelah lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Direktorat Reserse Umum Polda Jawa Barat menangkap lima tersangka yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Kelima tersangka terdiri dari suami korban, istri mudanya, dua anak tirinya, serta seorang keponakan.
"Kami sudah menetapkan mereka sebagai pelakunya, dua di antaranya ditahan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Surawan, Rabu (18/10).
Kasus itu bermula ditemukannya korban Tuti Suhartini, 55, dan anaknya, Amelia Mustika Ratu, 23, di dalam bagasi mobil di halaman rumah mereka di Dusun Ciseuti, Jalan Cagak, Kabupaten Subang, 18 Agustus 2021 silam, dalam keadaan tidak bernyawa. Tubuh mereka penuh darah diduga menjadi korban pembunuhan. Kasus tersebut awalnya ditangani Polres Subang, tetapi kemudian ditarik ke Polda Jawa Barat.
Namun, sampai dua tahun kemudian, pengusutannya tidak membuahkan hasil. Polisi sudah memeriksa 124 saksi dan melakukan tes DNA kepada 49 orang.
Petugas baru menemukan titik terang kasus itu setelah M Ramdanu datang ke Polda Jawa Barat dan menyerahkan diri. Dia merupakan keponakan Tuti Suhartini.
"Dia mengaku terlibat dalam pembunuhan kedua korban. Pelaku juga menyebutkan peran keempat pelaku lainnya," ungkap Surawan.
Keempat pelaku lain ialah Yosep Hidayah, suami Tuti sekaligus ayah kandung Amelia, istri mudanya yang bernama Mimin, Arighi Reksa Pratama dan Abi, keduanya anak Mimin. Ramdanu dan Yosep kini ditahan.
"Ketiga tersangka yang belum ditahan masih diperiksa secara intensif. Kami masih mendalami motivasi pembunuhan ini," tegas Surawan.
Kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus pembunuhan yang menghebohkan itu. Tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang bakal dijadikan tersangka.
"Tersangka sudah lima, kita dalami masing-masing tersangka, kita cari kemungkinan ada peran pelaku lain dalam kasus ini," jelasnya.
Hingga kini, belum diketahui motif pembunuhan yang melibatkan satu keluarga itu. (MGN/Z-4)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved