Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Daging Ayam di Pekalongan dari Bapanas tidak Layak Konsumsi

Akhmad Safuan
14/10/2023 17:30
Daging Ayam di Pekalongan dari Bapanas tidak Layak Konsumsi
Ilustrasi.(Freepik.)

BANTUAN daging ayam untuk keluarga tengkes (stunting) di Pekalongan, Jawa Tengah, dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak layak konsumsi. Akibatnya, banyak warga penerima memilih membuang dan mengubur bantuan itu karena berbahaya.

Pemantauan Media Indonesia, Sabtu (14/10), ratusan warga Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jumat (13/10) pagi, awalnya bergembira saat antre di kantor kecamatan setempat. Ini karena mereka mendapatkan bantuan daging ayam satu ekor dan telur 10 butir untuk mencegah dan mengatasi tengkes (stunting) di daerah pantura tersebut.

Namun kegembiraan itu sirna karena bantuan yang diterima untuk keluarga tengkes berupa satu daging ayam sudah rusak dan membusuk sehingga warga memilih untuk membuangnya karena takut berbahaya. "Sudah ramai dan viral daging bantuan daging ayam tidak layak konsumsi," ujar seorang warga Bojong.

Baca juga: Harga Beras masih Tinggi, Petani tidak Menikmati

Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar membenarkan pembagian bantuan telur dan daging ayam untuk keluarga tengkes untuk wilayah Bojong diberikan kepada 1.200 keluarga. Namun beberapa penerima daging ayam mengeluhkan barang sudah tidak layak konsumsi.

Secara keseluruhan ada 12.000 di Kabupaten Pekalongan penerima bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), lanjut Yulian Akbar. Namun di wilayah Bojong bantuan dibagikan pada Jumat (13/10) di kantor kecamatan setempat dan ditemukan daging ayam tidak layak konsumsi.

Baca juga: Keluarga Kena Peluru Nyasar Polisi, Warga Sikka Minta Pertanggungjawaban

Menanggapi temuan adanya daging ayam tidak layak konsumsi, pihaknya telah meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan untuk segera berkoordinasi dengan penyupai dan PT Pos Indonesia agar dapat segera diatasi dengan mengganti daging ayam yang rusak tersebut. "Kita minta diganti, karena itu berbahaya," imbuhnya.

Camat Bojong Farid Abdul Khakim mengaku bahwa kantornya hanya menjadi tempat pembagian, sedangkan bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat. "Bahkan sebelumnya saya memerintahkan kepada petugas pembagian bantuan itu harus dilaksanakan cepat karena khawatir rusak," tambahnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik