Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMERINTAHAN baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat berfokus pada penanganan masalah stunting alias tengkes atau hambatan pertumbuhan pada anak.
Anggota DPR RI Charles Honoris mengemukakan hal itu dalam keterangan tertulis yang dikutip Antara, di Jakarta, Jumat (18/10/2024) . "Kalau kita melihat dari tahun ke tahun angka stunting memang secara garis besar secara umum menurun. Di tahun 2024 ini angkanya turun hanya satu persen sehingga PR-nya cukup besar," kata Charles.
Ia menambahkan bahwa perbaikan gizi pada dasarnya memang berperan penting karena dapat ikut pula memastikan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bertambah baik. Apalagi, Indonesia memiliki target besar mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 yang artinya telah masuk dalam golongan negara maju.
"Tentunya, untuk mencapai tujuan itu kita harus memastikan bahwa pembangunan manusia Indonesia harus bisa berjalan dengan baik. Salah satunya dengan memperbaiki gizi anak-anak," ucap Charles.
Charles pun menyambut baik program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintahan baru. Program itu diharapkan membantu mewujudkan target Indonesia menjadi negara maju atau Indonesia Emas pada 2045.
"Harapan kami tentunya dengan pemerintahan yang baru akan dibentuk nanti, pemerintah bisa fokus memperbaiki kondisi gizi anak-anak Indonesia, membangun manusia Indonesia sehingga sumber daya manusia Indonesia bisa siap untuk menghadapi Indonesia Emas," tutur Charles.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menargetkan prevalensi tengkes tinggal 14% pada 2024. Namun progres penurunan belakangan kurang signifikan, bahkan nyaris stagnan.
Pada 2022, prevalensi tengkes berkisar 21,5%. Menurut pengurus Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Iqbal Mochtar, pada tahun tersebut prevalensi gizi kurang (underweight) ialah 7,7%, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Dana hingga Rp46 triliun digelontorkan, namun prevalensi tengkes pada 2023 hanya menurun 0,1% menjadi 21,4%, masih sangat jauh dari target 14%. Iqbal menekankan WHO menargetkan penurunan stunting mestinya sekitar 3,9% per tahun dengan target jangka panjang ialah tereliminasinya tengkes pada 2030. "Itu tantangan yang sangat serius bagi Indonesia," ujarnya. (X-10)
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
Telkom menghadirkan Stunting Hub, sebuah aplikasi inovatif yang bertujuan untuk menekan angka stunting serta mengurangi tingkat rawan pangan
Jaya Negara menekankan untuk memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan efektif dalam menurunkan angka stunting.
Pelindo siap mendukung upaya pemerintah mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
Kota Bandung pada 2023 telah mendeklarasikan sebagai kota ODF (Open Defecation Free), dengan komitmen mengupayakan peningkatan akses sanitasi.
Angka tengkes di wilayahnya mengalami kenaikan mencapai 27,1%. Untuk itu, pemerintah kota bekerja keras untuk menurunkannya.
Salah satu solusi yang kini banyak dikenalkan dalam upaya mengatasi stunting ialah pemanfaatan daun kelor (moringa oleifera) yang memiliki kandungan gizi tinggi seperti protein, dan vitamin A
Kabupaten Tuban berhasil menurunkan angka stunting sebesar 7,1% dari yang semula 24,9% di tahun 2022 menjadi 17,8% di tahun 2023
Pembiayaan program pembangunan di bidang pangan dan gizi harus memiliki nilai yang signifikan dan terjamin keberlanjutannya.
LPS berkolaborasi dengan Yayasan Care Peduli (YCP/Care Indonesia) mendukung pencapaian generasi emas Indonesia melalui implementasi program percepatan penurunan stunting.
DOKTER dan Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen menjelaskan masalah stunting akan terus terjadi jika tidak ada kesadaran dari semua pihak, terutama produsen dari susu formula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved