Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEBAKARAN hebat kembali melanda kawasan Gunung Kelir di Dusun Gertas, Desa Brongkol, Kecamatan Jamb, Kabupaten Semarang Sabtu (30/9), api semakin membesar, meskipun terlihat jelas dari perkampungan warga namun posisi kebakaran cukup jauh.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (30/9) puluhan petugas kepolisian, TNI dan BPBD Semarang bersama relawan dan warga Berusaha melakukan pemadaman, namun akibat luas dan panjang area kebakaran serta medan yang berat membuat proses pemadaman cukup sulit, apalagi keterbatasan sumber air hingga pemadaman dilakukan secara manual.
"Sebenarnya kebakaran mulai terlihat dari semalam, tapi ini terus membesar hingga Sulit untuk dijangkau, apalagi sarana prasarana sangat terbatas," ungkap Sutrisno,30, seorang warga Gertas, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang pada Sabtu (39/9) petang.
Baca juga: Kebakaran Gunung Kelir Semarang semakin Membesar
Kebakaran di Hutan Pinus Gunung Kelir ini, ujar Suwarno,40, warga lain hampir sering terjadi, kebakaran cukup besar hingga mencapai puluhan hektare pernah terjadi pada September 2018 lalu, namun lokasi kebakaran berada di lereng Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Pada kebakaran kali ini, api tampak melingkari dari arah bawah terus merambat naik hingga ke puncak, namun hingga saat ini belum diketahui sumber api tersebut, meskipun diduga api terjadi akibat ada orang yang menyalakan api di kawasan ini mengingat lokasi kebakaran tidak jauh dari tempat pendakian.
Baca juga: Bukit Lanap di Lahat Sumsel Terbakar
Akibat kebakaran ini, tidak hanya pohon pinus dan tanaman buah-buahan warga menjadi korban, sebanyak 0,5 hektare lahan tanaman kopi rakyat di Dusun Gertas dan Dusun Gembongan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang mengalami kerusakan dan gagal panen karena ikut hangus terbakar.
"Titik api awalnya terlihat dua titik pada Jumat (29/9) petang, tetapi terlihat padam dan kemudian kembali membesar hingga merembet," kata Imam,29, warga Desa Brongkol.
Hembusan angin cukup kencang saat kebakaran terjadi, lanjut Imam, menjadikan api cepat menyebar dan merembet pohon dan tanaman yang mengering akibat kemarau.
"Saat saya dan beberapa warga tiba di atas sekitar wisata lereng Kelir, api sudah membakar lahan hutan pinus serta tanaman kopi milik warga," imbuhnya. (AS/Z-7)
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencegah kebakaran tidakefektif jika tak dibarengi kesadaran masyarakat
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
KEBAKARAN terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, RT 17/04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyampaikan dukungan penuh dari pusat terhadap provinsi-provinsi yang terdampak kebakaran hutan.
Provinsi Saskatchewan dan Manitoba di Kanada menetapkan status darurat akibat kebakaran hutan besar yang memaksa lebih dari 20.000 warga mengungsi.
Hutan tropis dunia kehilangan 67.000 km² lahan primer pada 2024 akibat kebakaran dan perubahan iklim.
Budi Gunawan saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025, menyampaikan pesan Prabowo Subianto agar karhutla jangan menjadi isu internasional.
Menko Polkam Budi Gunawan memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Nasional tahun 2025
BMKG mengingatkan soal kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan (karhutla), terutama saat memasuki periode musim kering atau kemarau monsunal yang diprediksi terjadi pada bulan Juni
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved