Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PENERAPAN teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) menjadikan petani di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pintar mengadaptasi perubahan iklim.
Petani juga didukung teknologi pertanian modern dan mampu meningkatkan produktivitas pertanaman jagung seluas satu hektare.
"Dengan lahan 1 hektare tanaman jagung, saya bisa menyekolahkan kelima putra saya," kata Oseas, seorang petani yang ditemui Tim Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang melakukan evaluasi SIMURP di Kabupaten Nagekeo, NTT, bary-baru ini..
Baca juga: Kunjungi BPP Jalaksana, Kementan Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas lewat Smart Farming
Pengakuan serupa dikemukakan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda dan Koordinator Penyuluh Pemkab Nagekeo, Matilde Aso kepada Tim SIMURP dari Kementan.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa CSA memiliki dampak positif bagi pertanian, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan indeks pertanaman [IP] dan pendapatan petani di daerah irigasi dan daerah rawa lokasi SIMURP.
“Pendekatan budidaya CSA atau menghadapi dampak perubahan iklim, petani diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami dan memprediksi perubahan iklim melalui pendekatan CSA,” katanya.
Baca juga: Petani CSA Banjarnegara Gunakan Bakteri untuk Atasi Penyakit Padi
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengakui bahwa teknologi CSA merupakan kunci utama peningkatan produktivitas dalam menghadapi perubahan iklim.
"BPPSDMP Kementan senantiasa mendorong dan mendukung SDM pertanian mengoptimalkan pemanfaatan inovasi dan teknologi pertanian melalui penerapan CSA," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan teknologi CSA merupakan kunci utama peningkatan produktivitas dalam menghadapi perubahan iklim.
Testimoni Petani CSA
Dari kegiatan evaluasi Tim SIMURP Kementan pekan lalu terbukti bahwa Program SIMURP membawa perubahan positif bagi para petani di Nagekeo, salah satunya dari testimoni Oseas, petani penerima manfaat Program SIMURP.
Program SIMURP Beri Edukasi untuk Petani
"Berkat dukungan Program SiMURP, yang mengajarkan banyak hal kepada petani, bagaimana melakukan pertanian pintar termasuk dalam menyikapi perubahan iklim," katanya.
Oseas menambahkan, bantuan peralatan pertanian modern, dan akses ke sumber daya yang lebih baik, membuat Oseas berhasil mengelola lahan jagungnya dengan maksimal.
Saat kunjungan lapang ke Demplot jagung milik Oseas, Tim SIMURP ditunjukkan Oseas tentang bagaimana dia mengairi lahan jagungnya dengan air tanah dalam a la CSA SIMURP.
"Program SiMURP adalah anugerah bagi petani Nagekeo. Dengan bantuan teknologi pertanian modern dan pengetahuan yang diperoleh, berhasil meningkatkan produksi dan produktivitas serta kualitas hasil. Dampaknya positif pada perekonomian lokal. Penjualan hasil produk pertanian meningkat di Nagekeo," kata Oseas.
Baca juga: Kementan Dorong Petani CSA Sergai Tingkatkan Produksi Pangan
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda mengaku sangat bahagia dan bangga melihat perkembangan petani-petani seperti Oseas.
"Program SiMURP merupakan investasi bagi pertanian berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan petani di Nagekeo. Kami akan terus mendukung petani-petani Nagekeo untuk mencapai kesuksesan serupa," katanya.
Sementara Matilde Aso, Koordinator Penyuluh Kabupaten mengakui perubahan iklim adalah ancaman serius bagi pertanian Nagakeo, karena itu, kami bekerja keras mengubah cara kami bertani. Caranya, mengajak petani untuk mengurangi jejak karbon melalui praktik pertanian berkelanjutan.
"SIMURP mendorong dan mendukung penggunaan pestisida nabati, varietas padi unggul rendah emisi, teknik pengairan hemat air, jajar legowo, pemupukan berimbang dan penggunaan bahan organik diharapkan berkontribusi dalam peningkatan produksi, produktivitas dan IP padi maupun non padi," kata Matilde Aso yang dikenal gigih mengedukasi dan memberdayakan petani Nagekeo menerapkan CSA. (RO/S-4)
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Bupati Indramayu Lucky Hakim juga akrab dengan satwa liar melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved