Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA komoditas beras di Kota Sukabumi, Jawa Barat, belum mengalami fluktuasi. Harganya masih bertahan seperti beberapa hari terakhir.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Kecil Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M Rifki, mengatakan hasil monitoring di lapangan pada Sabtu (23/9), untuk harga komoditas beras tidak ada pergerakan.
Artinya, harganya masih relatif stabil seperti beberapa hari sebelumnya pada pekan ini.
Baca juga : Harga Beras Stabil di Harga Tinggi
"Harganya tidak naik ataupun turun," kata Rifki dihubungi, Sabtu (23/9).
Data Diskumindag, per Sabtu (23/9), harga beras jenis premium di kisaran Rp14 ribu per kg, jenis medium kisaran Rp13 ribu per kg, Ciherang Cianjur I di kisaran Rp14 ribu per kg, Ciherang Cianjur II kisaran Rp13.500 per kg, dan Ciherang Sukabumi kisaran Rp13.500 per kg. Sedangkan beras Bulog atau Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan kisaran Rp10.900 per kilogram.
Baca juga : Stok Beras di Lumbung Padi Jawa Tengah Menipis
Meskipun harga beras stagnan, tetapi cenderung naik. Sebab, untuk beras premium, harga produsen di kisaran Rp13.800 per kg dan medium kisaran Rp12.500 per kg.
Rifki mengaku kebutuhan beras di Kota Sukabumi masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Pasalnya, keterbatasan lahan membuat produksi beras belum sebanding dengan kebutuhan.
"Sekitar 70% kebutuhan beras di Kota Sukabumi masih dipasok dari beberapa daerah, seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan lainnya," ujarnya.
Secara umum, per Sabtu (23/9), harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat di Kota Sukabumi cenderung stabil. Di antaranya daging sapi di kisaran Rp130 ribu per kilogram dan daging ayam kisaran Rp35 ribu per kilogram.
Sedangkan harga berbagai cabai juga masih stabil. Seperti cabai merah besar TW Rp40 ribu, cabai hijau besar Rp28 ribu, cabai merah lokal Rp55 ribu, cabai merah keriting Rp38 ribu, cavai keriting hijau Rp24 ribu, cabai rawit hijau Rp36 ribu, dan cabai rawit merah Rp40 ribu. (Z-5)
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, masyarakat di wilayah itu diberikan sumbangan perahu berikut alat keselamatannya.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
PWI tak hanya sekadar organisasi profesi wartawan yang tugasnya hanya menjalankan kejurnalistikan.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved