Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Temu Lapang Petani Bahas Manfaat Pertanian Cerdas Iklim

Media Indonesia
27/8/2023 15:50
Temu Lapang Petani Bahas Manfaat Pertanian Cerdas Iklim
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Kebumen, Teguh Yuliono menghadiri Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day (FFD)(dok ist )

PARA petani di lokasi Demplot Scalling Up dari Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) mendapat banyak manfat saat mengikuti kegiatan Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day (FFD) atas inisiasi Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang diikuti 24 kabupaten di 10 provinsi.

Manfaat FFD dirasakan oleh para petani dari kelompok tani (Poktan) Sido Dadi di Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan FFD diinisiasi Kementan dan SIMURP merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti, dan penyuluh untuk bertukar informasi. Khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan untuk mendapatkan feedback dari petani terhadap kendala dan tantangan lapang.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian CSA dari SIMURP memiliki dampak positif bagi pembangunan pertanian, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan serta pendapatan petani.

"SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman, juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Minggu (27/8).

Menurut Mentan Syahrul, kehidupan di perdesaan akan menjadi baik dan kuat apabila penyuluh dapat memanfaatkan dan mengadopsi teknologi inovasi dari hasil penelitian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyoroti dampak kegiatan CSA selain meningkatkan produktivitas, juga mampup menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

"Kehadiran SIMURP, diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien tanpa bergantung pada kondisi iklim," katanya.

Tidak hanya menyasar masalah teknis budidaya tanaman pangan, SIMURP juga diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di BPP.

baca juga: Tangkal El Nino, Petani CSA Pinrang Pilih Budidaya Padi Ramah Lingkungan

Pada kegiatan FFD di di Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Kebumen, Teguh Yuliono mengapresiasi dukungan Kementan bersama SIMURP untuk mendorong petani mengembangkan budidaya padi ramah lingkungan, dengan memanfaatkan pupuk organik melalui pemupukan berimbang.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu. tanah kita sudah semakin rusak, sudah tidak seperti zaman orang tua kita dahulu, karena banyaknya pupuk kimia yang masuk ke tanah. Sudah saatnya kita memperbaiki tanah kita dengan pupuk organik," kata Teguh Yuliono.

Koordinator BPP Adimulyo, Rosikah mengemukakan tentang pentingnya SIMURP bagi peningkatan produktivitas pertanian. Tampak pada hasil ubinan lahan Demplot CSA SIMURP, didapatkan taksiran produktivitas Gabah Kering Panen (GKP) hingga 7,12 ton GKP per hektar.

"Sedangkan produktivitas lahan Demplot Non CSA di sini, didapatkan hasil ubinan hanya 6,4 ton GKP per hektar. Hasil itu membuktikan bahwa teknologi CSA SIMURP mampu meningkatkan produktivitas pertanian," kata Rosikah.

Ketua Poktan Sido Dadi, Suparno berharap Program SIMURP dapat berkelanjutan setiap tahun, sehingga bisa menjadi tempat mendidik petani sekaligus praktik langsung di lapangan. (N-1)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya