Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERHELATAN ASEAN Ministerial Meeting On Transnasional Crime (AMMTC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (21/8) hingga Rabu (23/8) membawa keuntungan besar bagi para pelaku usaha kecil menengah (UMKM).
Sepanjang kegiatan internasional itu pelaku UMKM memamerkan produk-produk khas NTT mulai dari kain tenun, kriya, pangan lokal, suvenir lokal, dan kopi asli Flores. Produk-produk itu diburu wisatawan dan para delegasi AMMTC.
Ato Tokan, seorang pegiat UMKM menuturkan, selama perhelatan AMMTC Ia bersama pelaku UMKM lainnya diberikan kesempatan memamerkan produk-produk kain tenun. Ada topi, jaz, tas, dan baju, semuanya berbahan tenun.
Baca juga : Jepang Ikut di Kerja Sama ASEAN Atasi Kejahatan Lintas Negara
“Ini berkat bagi kami pelaku UMKM di Labuan Bajo Flores. Sehari saya mendapatkan omzet jutaan rupiah. Selama lima hari ini, penghasilan ini lumayan,” tutur Ato, Rabu (23/8).
Menurut dia, selain berdampak pada perekonomian, AMMTC ke 17 momentum mengenalkan kekayaan Labuan Bajo kepada dunia.
Baca juga : AMMTC Hasilkan 16 Dokumen Kerja Sama Atasi Kejahatan Lintas Negara Kawasan ASEAN
“Yang beli produk kami ini ada wisatawan mancenegara dan para delegasi. Jadi kami senang ain tenun bisa dipakai dan dibawa pulang ke luar negeri,” ujarnya.
Pelaku UMKM lain, Aleks Liu, menyebut event AMMTC ke 17 menjadi berkah bagi mereka. Produk yang dijualnya banyak dijual oleh para wisatawan dan para aparat kepolisian untuk dijadikan oleh-oleh saat balik ke daerah asal.
“Sehari saya bisa dapat Rp1 juta hingga Rp3 juta. Ini berkah bagi kami masyarakat lokal,” ujar dia.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Polri yang telah memilih Labuan bajo sebagai tuan rumah penyelenggaran pertemuan AMMTC ke 17.
“Semoga pariwisata Labuan Bajo semakin tekenal dan masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Promosi Wisata Labuan Bajo
Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma mengatakan, pelaksanaan AMMTC ke 17 di Labuan Bajo menjadi kesempatan baik untuk mempromosikan destinasi wisata di NTT khususnya Labuan Bajo. Labuan Bajo akan semakin terekspose, semakin populer dan semakin menarik minat wisatawan.
Jhony meyakini AMMTC berkontribusi pada dalam mengangkat perekonomian Manggarai Barat.
"Dengan perhatian global yang tercurah ke Labuan Bajo, kita memiliki peluang untuk mengembangkan sektor pariwisata dan perekonomian lokal," ujar Johni kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (23/8).
Melalui kehadiran para delegasi AMMTC ke 17, ia optimistis peningkatan jumlah wisatawan dan berbagai event yang dipersembahkan oleh Labuan Bajo akan berdampak positif bagi masyarakat lokal.
"Harapan masyarakat NTT tidak hanya tertuju pada acara ini, tapi juga pada masa depan Labuan Bajo yang lebih gemilang. Kami ingin melihat kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi merata, dan melalui AMMTC ke-17 ini, peluang itu tak lagi sekadar mimpi,” ungkap dia.
Ia menambahkan, dengan penyelenggaran AMMTC ke 17 itu, Labuan Bajo menjadi sorotan dunia. Apalagi, di hari terakhir, para delegasi AMMTC akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo yang menjadi primadona pariwisata di Labuan Bajo.
“Tentu keindahan alam Labuan Bajo dan keramahtaamahan masyarakat akan diceritakan kembali ke saat para delegasi kembali ke negara mereka," tutup Kapolda. (Z-5)
<p>Pesan menarik bagi pengusaha UMKM dari pujangga William Shakespeare, yakni 'tiga kalimat untuk menjadi sukses: lebih tahu dari orang lain, kerja lebih dari orang lain,</p>
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved