Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
RISK Communication and Community Engagement (RCCE Specialist) dari World Mosquito Program (WMP) Putu Velyniawati mengatakan Kabupaten Buleleng, Bali memiliki angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cukup tinggi.
Karena itu, Buleleng akan dijadikan pilot project Wolbachia karena WMP melihat tingginya kasus DBD yang dinilai menjadi masalah yang harus ditindak secepat mungkin.
Wolbachia sebenarnya adalah nama bakteri. Bakteri itu memiliki kemampuan untuk mengurangi penularan DBD pada nyamuk aedes aegypti, pembawa utama virus penyakit tersebut.
Baca juga: Program Wolbachia Berhasil Tanggulangi DBD di Yogyakarta
Metode Wolbachia yang akan diterapkan oleh WMP adalah dengan menyebarkan nyamuk yang telah diinfeksi oleh bakteri itu. Metode tersebut sebelumnya telah berhasil dilakukan di Yogyakarta dan kini menyasar ke Bali.
"Kami melihat usaha keras Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menghadapi kasus DBD yang cukup meresahkan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menjadikan Buleleng sebagai salah satu sasaran pilot project Wolbachia,"
kata Putu saat dikonfirmasi Rabu (23/8).
Baca juga: Tim Kemenkes Pelajari Pengelolaan Nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di UGM
Ia menegaskan bahwa upaya penerapan metode Wolbachia akan dilakukan secara bersamaan dengan berbagai metode preventif lainnya, seperti fogging dan pemantauan jentik nyamuk.
"Kami berharap dengan adanya penerapan metode ini, angka kasus DBD di Kabupaten Buleleng dapat ditekan. Penyebaran wolbachia akan berlangsung selama 12-20 pekan dan dijadwalkan akan dimulai pada November 2023," tambahnya.
Ia optimistis dengan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, upaya mengatasi kasus DBD di Kabupaten Buleleng akan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat setempat. (Z-6)
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Pada 2024 tercatat sebagai puncak kasus DBD di Indonesia, dengan lebih dari 1.400 kematian. Pemerintah, kata Dante, menargetkan zero dengue death pada 2030.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Walaupun kecil, nyamuk bisa menjadi vektor penyakit berbahaya seperti demam berdarah (DBD), malaria, chikungunya, dan zika.
Dengan bahan tambahan seperti minyak kayu putih dan wadah bekas, alat ini bisa menghasilkan asap yang efektif untuk mengusir nyamuk dari ruangan.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Bila dibandingkan pada 2024 terdapat 257.271 kasus dengue yang dilaporkan (Incidence Rate/IR: 91,93/100.000 penduduk) dan 1.461 kematian atau Case Fatality Rate/CFR: 0,57%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved