Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
URINE kelinci sebagai bahan baku pupuk cair menjadi andalan petani Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah khususnya Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam.
Produksi pupuk cair dari kelompok tani (Poktan) Sido Makmur dapat digunakan hingga dua tahun, setara untuk empat kali tanam padi dan dua kali budi daya kacang hijau.
Selain padi sawah, kacang hijau menjadi komoditas andalan petani Poktan Sido Makmur di Demak, yang merupakan penerima program Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dari Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Strategic Modernization and Urgent Rehabilization Project (SIMURP) yang telah membuktikan peningkatan produktivitas pada Demonstration Plot (Demplot) CSA.
Baca juga: UPLAND Project Kementan Terapkan Program UPPO-Biogas
Kisah sukses pupuk cair dari urin kelinci mengemuka di Temu Lapang Petani atau Farmers Field Day (FFD) penerapan CSA mendukung Genta Organik.
Kegiatan FFD bertepatan panen kacang hijau pada lahan Saiful dari Poktan Sido Makmur di Desa Tlogorejo, medio Agustus lalu.
Peserta FFD datang dari petani Desa Tlogorejo dan desa tetangga seperti Desa Kuncir, Trengguli dan Mrisen yang dihadiri Tim SIMURP dari Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Demak didampingi Camat Wonosalam, Sri Utami dan Kades Tlogorejo.
Upaya SIMURP menyosialisasikan Genta Organik pada kegiatan FFD sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mengajak dan mendorong pemerintah daerah bersama BPP untuk gotong royong menyukseskan Genta Organik dalam upaya mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia (anorganik).
Baca juga: Melalui Pelatihan, Aqua Solok Dorong Warga Kembangkan Pertanian Organik
"Kami harapkan kepada gubernur, bupati/walikota, dan kepala dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan," katanya.
Pesan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi bahwa yang bisa menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.
"Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah, bisa buat sendiri asal ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan gara-gara pupuk mahal kita diam," katanya.
Baca juga: Petani Demak Ungkap Teknologi CSA Scalling Up Turut Tingkatkan Produktivitas
Kendati demikian, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Genta Organik bukan berarti mengharamkan penggunaan pupuk kimia, pupuk anorganik masih boleh digunakan, asalkan tak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.
"Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kima. Jadi, di dalam Genta Organik untuk mengatasi pupuk mahal di dalamnya ada pupuk organik, pupuk hanyati, pembenah tanah dan pemupukna yang berimbang," katanya.
Suburkan Tanah dan Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Genta Organik adalah menyuburkan tanah Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian saat harga pupuk mahal, menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Kegiatan FFD di Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak berupaya mempertemukan petani supaya dapat saling berbagi pengalaman, khususnya tentang aplikasi bahan organik dan pupuk hayati pada tanaman kacang hijau.
Hal itu sebiduk sehaluan dengan tujuan Program Genta Organik, utamanya adalah mengoptimalkan potensi bud idaya dengan mengurangi pupuk kimia. Terbukti, hasil ubinan di lokasi panen, diketahui produktivitas kacang hijau mencapai 17 kwintal/ha dengan harga jual Rp14.000 per kg.
Disemprot dengan Pupuk Urine Kelinci
Petani Saiful pemilik lahan kegiatan FFD menegaskan bahwa panen berhasil lantaran rutin disemprot menggunakan pupuk
berbahan urine kelinci.
Baca juga: Menteri Pertanian Dorong Penggunaan Pupuk Bioska di Lombok Barat
Sekali membuat pupuk cair dapat digunakan hingga dua tahun, artinya sama dengan empat kali tanam padi dan dua kali tanam kacang hijau.
"Bahan-bahan yang digunakan pun murah. Sangat hemat dan mampu menekan biaya produksi," kata Saiful, anggota Poktan Sido Makmur.
Sementara Camat Sri Utami mengatakan bahwa kacang hijau adalah komoditas andalan yang menguntungkan di Kecamatan Wonosalam, maka petani lebih giat berlatih membuat pupuk cair dari urine kelinci sekaligus digunakan, agar tidak bingung saat harga pupuk kimia melambung.
Dia juga mengingatkan agar petani mengolah dahulu kacang hijau dan tidak dijual dalam kondisi mentah, karena hasil olahan akan mendongkrak harga jual hingga berlipat ganda. (RO/S-4)
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved