Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SUKARELAWAN Gus-Gus Nusantara (GGN) menyelanggarakan seminar mengenai bahaya narkoba yang bertajuk ‘Bisakah Pendekatan Rehabilitasi Dibanding Pidana Penjara’ di Warung Mbah Cokro, Surabaya, Jawa Timur.
Koordinator Wilayah (Korwil) GGN Jatim, Nadhrunna’im Abdillah mengatakan kegiatan seminar ini sengaja diselenggarakan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada anak muda agar dapat memerangi narkoba.
“Kita harus memerangi narkoba dari fundamental atau basis,” kata Nadhrunna’im.
Baca juga : Promosikan Gaya Hidup Sehat, Sukarelawan ini Gelar Zumba Hingga Color Party di Sidoarjo
Seminar mengenai Perang Bahaya Narkoba yang bertajuk ‘Bisakah Pendekatan Rehabilitasi Dibanding Pidana Penjara’ diisi oleh narasumber kompeten yaitu Zaidan Bin Madi selaku Duta Anti Narkoba BNNP Jawa Timur dan Pakar Hukum Tata Negara Umar Faruq.
Pria yang akrab disapa Naim itu berharap, pasca-seminar tersebut para anak muda khususnya di Surabaya mendapatkan pesan ataupun pengetahuan baru tentang bahaya narkoba.
Baca juga : Berdayakan Wanita Milenial, Sukarelawan Ini Gelar Pelatihan Mengukir Kayu di Jepara
"Kami bisa memberikan sebuah pengetahuan di mana bahaya narkoba, sangat berbahaya untuk kaum muda dan kemudian memberikan pengetahuan atau sosialisasi untuk anak muda itu, bahwa ada kegiatan yang bisa untuk mencegah bahaya narkoba,” kata Naim.
Seminar Perang Bahaya Narkoba bertajuk ‘Bisakah Pendekatan Rehabilitasi Dibanding Pidana Penjara’ yang diselenggarakan oleh GGN mendapatkan respons positif dari anak muda di Surabaya. Hal ini dikarenakan didukung oleh dua narasumber kompeten dibidangnya.
“Respons dari peserta sendiri, alhamdulillah sangat antusias,” ucap Naim.
Sementara itu, salah satu peserta Ghofur (22) mengapresiasi kepada GGN yang sudah menggelar seminar ini karena berlangsung sangat menarik.
“Sangat menarik ya, sangat berguna juga bagi mahasiswa kemudian bagi anak-anak muda jaman sekarang. Semoga ada event-event selanjutnya,” kata Ghofur.
Dia berujar pasca mengikuti seminar Perang Bahaya Narkoba bertajuk ‘Bisakah Pendekatan Rehabilitasi Dibanding Pidana Penjara’, yang diselenggarakan oleh GGN, banyak mendapatkan pengetahuan baru mengenai bahaya narkoba.
“Yang kami dapat dari diskusi ini kita mengetahui mengenai bahaya narkoba dan mengenai pencegahannya,” tutur Ghofur. (Z-5)
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Tidak lama setelah penangkapan empat pelaku di pelabuhan, polisi menangkap A di kediamannya di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat.
Sebanyak 102 tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu, terdapat 98 tersangka laki-laki dan 4 perempuan.
Polrestabes Medan mengungkap dua kasus besar dalam kurun waktu tersebut. Kasus pertama terjadi di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Cicak Rowo, Kota Tanjung Balai, pada 24 Mei 2025.
Emir mengatakan penangkapan dilakukan di dua titik berbeda sepanjang Jalan Raya Bogor, Kelurahan Rambutan.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa ancaman narkoba menjadi salah satu tantangan terbesar dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
Di samping melakukan penindakan, Polri juga melakukan pencegahan. Jenderal Listyo menyebut pihaknya mengidentifikasi 325 kampung narkoba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved