Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MUSIM kemarau di Sumatra Selatan membuat titik panas (hot spot) ikut meningkat. Berdasarkan data dari satelit Lapan, selama Juni 2023 sudah ada 118 titik panas di Sumsel.
Titik panas tersebut menyebar di 14 kabupaten dan kota di Sumsel. Di antaranya, Prabumulih ada 3 titik, Ogan Ilir 5 titik, Ogan Komering Ilir 10 titik, Ogan Komering Ulu 4 titik, OKU Timur 2 titik, OKU Selatan 6 titik, Musi Rawas 16 titik, Musi Banyuasin 27 titik, Banyuasin 2 titik, Empat Lawang 1 titik, Lahat 11 titik, Muara Enim 10 titik, Muratara 13 titik dan Penukal Abab Lematang Ilir 8 titik.
"Untuk titik panas di bulan ini paling dominan ditemukan di Muba dan Musi Rawas. Ada sejumlah area yang terbakar, dan sudah disampaikan ke satgas penanggulangan karhutla di daerah masing-masing dan sudah dipadamkan," kata Ansori, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Rabu (21/6).
Baca juga : Antisipasi Potensi Karhutla, TMC Dilanjutkan di Kalimantan
Menurutnya, peningkatan titik panas sudah terjadi sejak tiga bulan belakang. Pada Januari tercatat titik panas sebanyak 54 titik, Februari 43 titik, Maret 91 titik. "Mulai beranjak tinggi pada Maret tercatat 227 titik dan Mei 262 titik."
Sepanjang 2023 ini juga titik panas paling tinggi berada di tiga kabupaten, yakni Muba, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara," kata dia.
Baca juga : BMKG Sebut Daerah Ini Berpotensi Karhutla Beberapa Hari ke Depan, Mana Saja?
Namun diakui Ansori, tiga kabupaten tersebut yang memang merupakan daerah rawan karhutla sudah sejak dini menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla. Dengan begitu, personil dan peralatan sudah lebih maksimal dipersiapkan.
"Kita langsung bergerak cepat saat mendapatkan laporan dari satelit mengenai adanya titik panas di suatu daerah. Jadi kita melakukan upaya pengecekan, dan langsung pemadaman jika benar adanya titik api. Tidak hanya menggunakan peralatan dan personil di darat saja, kita juga terjunkan helikopter waterbombing ke lokasi lahan terbakar," jelasnya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah mendapatkan bantuan dua helikopter waterbombing dari pemerintah pusat. Dengan begitu, total helikopter waterbombing yang dioperasikan saat ini di wilayah Sumsel berjumlah enam unit.
"Dengan ditambahnya dua unit helikopter waterbombing ini menjadikan armada kita di lapangan bertambah. Ditambah karena memang saat ini lokasi karhutla sudah menyebar luas di kawasan yang sulit dijangkau dari akses darat," jelasnya.
Ia menyebutkan, proses pemadaman yang paling memungkinkan adalah dengan menggunakan waterbombing. Helikopter jenis Bell-412 milik BNPB sudah dikerahkan untuk memadamkan karhutla di wilayah rawan yakni, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin yang berbatasan dengan Jambi, Muara Enim, Ogan Komering Ilir bahkan hingga ke Muratara. (Z-4)
Karhutla di Kawasan Penyangga Taman Nasional Jambi
Karhutla sudah terjadi di kawasan Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel
Pembangunan kedua embung tersebut, dananya berasal dari CSR BUMD Kabupaten Kuningan.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved