Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH dua hari tenggelam di dasar Danau Rana Kulan, akhirnya Arsenius Rusman ditemukan. Pemuda 18 tahun asal Kelurahan Golo Wangkung, Kecamatan Congkar, Manggarai Timur, NTT, itu ditemukan tak bernyawa oleh tim penyelam dari Pos Search and Rescue (SAR) Manggarai Barat pada Senin (19/6) siang.
"Dengan menggunakan AquaEye, alat pendeteksi korban di bawah permukaan air, pada pukul 10.30 Wita, tim penyelam menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di kedalaman 10 meter," terang Kepala Kantor SAR Maumere, Mexianus Bekabel, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin siang.
Tim sempat menemukan beberapa kendala saat melakukan pencarian di antaranya air danau yang dingin dan keruh sehingga menghalangi jarak pandang. "Namun atas kuasa Tuhan ditambah dengan kegigihan Tim SAR, hal tersebut bisa teratasi sehingga korban ditemukan," imbuh Mexianus.
Baca juga: Polda DIY Ungkap Dua Jaringan Peredaran Narkokba Jenis Ganja
Jenazah Arsenius sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Tampak keluarga korban menangis histeris ketika menyaksikan petugas mengevakuasi jenazah.
Sebelumnya, Arsenius bersama keluarga dan teman-temannya berwisata di danau yang terletak di Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar, itu pada Minggu siang. Tiba di danau itu, Arsenius langsung bertolak ke tengah danau dengan menggunakan rakit bambu.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Tempat Judi Sabung Ayam di Ciamis
Setelah asyik menikmati panorama alam danau, tanpa menggunakan rakit lagi, ia mencebur ke danau sambil berenang menuju tepian. Namun masih jauh dari tepian, Arsenius tak mampu lagi untuk berenang. Ia sempat berteriak meminta bantuan, tetapi saudara dan teman-temannya tidak bisa berenang sehingga korban pun tenggelam.
Warga sekitar yang datang beberapa saat kemudian sempat melakukan pencarian dengan menggunakan rakit bambu dan tali. Tiga warga setempat sempat menyelam tetapi tidak berhasil menemukannya.
"Kami sempat melakukan penyelaman di titik hilangnya korban. Namun ketika sampai pada kedalaman sembilan meter, kami menemukan semacam gua di dasar danau. Kami tidak berani memasuki lorong-lorong gua itu, akhirnya kami hentikan penyelaman," kata Siprianus Trudi, salah seorang warga setempat.
Menurut warga, Arsenius merupakan korban kedua yang tenggelam di danau itu. Sebelumnya, pada 1977, seorang warga tenggelam saat berenang. Jasadnya ditemukan beberapa hari kemudian oleh penyelam setempat. (Z-2)
Pemkab Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Rokok Ilegal untuk meningkatkan efektivitas penindakan dan penegakan hukum.
Rencana pemanfaatan potensi panas bumi yang ada di Wae Sano dapat dilihat dari keberhasilan pemanfaatan geotermal di Dieng (Jawa Tengah) dan Patuha (Jawa Barat).
PENYELENGGARAAN perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan menjadi perhatian Ombudsman Republik Indonesia untuk terus dioptimalkan.
PENGAWAS tempat pemungutan suara (PTPS) Pilkada serentak 2024 di Kecamatan Pacar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kesulitan akses jaringan internet untuk mendaftar Siwaslih.
Sebanyak 32 guru dan 64 siswa dari 25 sekolah di Manggarai Barat berpartisipasi aktif dalam program yang memberikan pelatihan di bidang numerasi secara mudah dan menyenangkan.
Manggarai Barat, kabupaten di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur membutuhkan pemimpin baru untuk menunjang kemajuan pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
ASTRA melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) melakukan peletakan batu pertama Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Borong di Kabupaten Manggarai Timur
Peristiwa nahas menimpa Arsenius Rusman, pemuda berusia 18 tahun asal Kelurahan Golo Wangkung, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Festival Kopi Lembah Colol akan menjadi festival tahunan yang sudah diakui Kemenparekraf.
UMKM dan warga setempat mengaku mendapatkan hingga 150% dari keseharian mereka selama Festival Kopi Lembahh Cocol.
"Kami menyediakan sumur bor ini, selain untuk mengairi kawasan agrowisata kopi, juga akan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved