Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polda Sumsel Awasi Daerah Rawan Karhutla

Dwi Apriani
07/5/2023 19:51
Polda Sumsel Awasi Daerah Rawan Karhutla
Apel kesiapan Karhutla(Antara/Nova Wahyudi)

MUSIM kemarau sudah hampir menyapa. Untuk itu, Kepolisian Daerah Sumatra Selatan sudah meminta kepada seluruh jajaran kepolisian di wilayah tersebut termasuk hingga Bhabinkamtibmas untuk terus sosialisasi masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan juga mengawasi daerahnya, khususnya daerah rawan karhutla.

Diketahui, di Sumsel ada sejumlah daerah yang masuk kategori rawan karhutla. Diantaranya Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim. Daerah-daerah ini dikategorikan rawan karhutla karena memang memiliki lahan gambut yang cukup luas dan menyebar.

"Yang kita lakukan adalah tindakan pencegahan. Karenanya untuk tahap awal, semua jajaran kepolisian di 17 kabupaten dan kota sudah mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat, utamanya ke petani untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, Minggu (7/5).

Baca juga : Sambut Imbauan Presiden, Pemuda Katolik Perintahkan Kader Laporkan Jalan Rusak

Menurutnya, sejumlah daerah yang rawan itu memang perlu dilakukan pengawasan secara ketat, sehingga hal-hal yang berpotensi memicu terjadinya karhutla dapat dicegah. 

Diakui Supriadi, antisipasi karhutla menjadi salah satu dari empat hal prioritas dalam pelaksanaan tugas personel Polda Sumsel bersama jajaran di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat.

Baca juga : Sinar Mas Land Investasi Rp500 Miliar, Perluas DP Mall di Semarang

"Khusus untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini, selain mengoptimalkan personel di Polres yang berada di daerah rawan karhutla, kami juga berupaya menurunkan personel Satuan Brimob. Mereka diturunkan ke sejumlah kabupaten yang dipetakan rawan kebakaran hutan dan lahan, untuk membantu pencegahan serta penanganan karhutla," jelasnya.

Supriadi menjelaskan, pada setiap musim kemarau, karhutla ini dapat berpotensi besar menyebabkan bencana kabut asap. Diakuinya, berdasarkan pengalaman dalam penanganan karhutla beberapa tahun terakhir, mampu diatasi dengan menurunkan seluruh kekuatan di satuan wilayah termasuk Brimob serta dukungan TNI dan instansi terkait.

Tahun ini pun, kata dia, pihaknya akan berupaya maksimal membantu pemerintah daerah dan masyarakat yang berada di daerah rawan karhutla agar bisa mencegah terjadinya kebakaran besar yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap.

"Kebakaran hutan dan lahan perlu dicegah dan ditangani dengan baik, jika sampai terjadi asapnya dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," pungkasnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya