RUAS Jalan Trans Timor yang longsor di Kilometer 73 Desa Noemina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, masih berlaku sistem buka tutup menyusul hujan lebat yang turun di wilayah itu.
Hujan lebat mengakibatkan jalan menjadi licin sehingga berbahaya bagi kendaraan bermotor, serta masih ada potensi terjadi longsor susulan.
"Saat ini jalur buka tutup masih berlaku. Kalau hujan di lokasi longsor, jalan ditutup," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang, Elfrid V Saneh, di Kupang, Kamis (23/2).
Karena potensi longsor masih ada ditambah jalanan yang licin, saat ini petugas mempercepat pembukaan jalur alternatif melewati bantaran Sungai Noelmina sejauh 600 meter.
Baca juga: Semen Gresik Dukung Jalan Sehat Bersama BUMN di Rembang
Elfrid mengatakan, petugas sudah menyelesaikan pembangunan jalan sejauh 400 meter, mengerahkan sejumlah eskavator. Jika sudah dibuka, akan dilanjutkan dengan penguatan badan jalan mengunakan bronjong batu.
"Kemungkinan dalam tiga hari ke depan, jalan alternatif sudah bisa dilintasi kendaraan bermotor," katanya.
Longsor menutup Jalan Trans Timor di Km 73 terjadi Jumat (17/2). Meterial longsoran berupa tanah, batu, dan pohon menutup badan jalan sepanjang 60 meter dengan ketinggian sekitar 35 meter. Kondisi tersebut mengakibatkan Jalan Trans Timor lumpuh. (OL-16)