Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) melalui program kemitraan menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) UMKM Bina Industri Koperasi Sejahtera atau Bikopra di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Bikopra merupakan singkatan dari Bangun Industri UMKM Sejahtera yang digagas oleh Aspekpir untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit di seluruh Indonesia, dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit menjadi bernilai ekonomis tinggi.
Program ini didedikasikan untuk seluruh anggota Aspekpir di Indonesia maupun petani kelapa sawit lainnya, termasuk di Kalimantan Barat. Program ini sudah memiliki pilot project di satu desa di Riau dengan memanfaatkan limbah sawit dan menghasilkan pakan ternak sehingga mampu melakukan budidaya ternak sapi.
Desa tersebut telah menjadi salah satu andalan untuk memasok kebutuhan daging di wilayah sekitar desa. Keberhasilan di desa itu menjadi inspirasi bagi Aspekpir untuk dikembangkan ke desa-desa lainnya melalui program Bikopra dan didukung oleh BPDPKS.
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan dukungan pihaknya terhadap kegiatan bimbingan teknis UMKM Bikopra ini merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia.
Menurutnya kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara. “Tentu kami ingin agar kegiatan kelapa sawit ini bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia sehingga BPDPKS sangat mendukung program Bikopra ini,” ujarnya saat memberikan sambutan pada pembukaan Bimtek UMKM Bikopra, di Pontianak, Senin, (20/2)
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Bimtek, tetapi bisa menghasilkan program-program nyata,” imbuhnya.
Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat mencapai 1,9 juta hektare. Adapun luas perkebunan plasma mencapai 350 ribu ha yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam rangka mendukung program Bikoprabagi anggota Aspekpir di Kalimantan Barat.
“Potensi mengembangkan UMKM sawit di Kalimantan Barat melalui program Bikopra sangat penting mengingat kelapa sawit yang sangat besar di daerah ini, khususnya petani plasma ,” katanya.
Setiyono mengajak para koperasi bangkit dan jaya lagi seperti dahulu. "Harapannya dengan acara Bikopra di Kalbar koperasi atau UMKM di wilayah PIR bisa bangkit lagi seperti dulu kejayaan KUD kembali," tandasnya. (RO/M-3)