Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Sebelum Dievakuasi, 15 Pekerja Puskesmas Paro Ditolong Pendeta

Tri Subarkah
08/2/2023 22:42
Sebelum Dievakuasi, 15 Pekerja Puskesmas Paro Ditolong Pendeta
Ilustrasi pekerja konstruksi di wilayah Papua.(Antara)

SEBANYAK 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, telah dievakuasi ke Timika. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan belasan pekerja itu diamankan oleh pendeta setempat.

"Warga masyarakat yang 15 orang tadi sudah diamankan oleh Bapak Pendeta. Kami sangat berterima kasih kepada pendeta, karena tahu ada kejadian itu, langsung dibawa keluar para pekerja," jelas Mathius di Jakarta, Rabu (8/2).

Baca juga: Polisi Kerahkan Helikopter untuk Cari Penumpang Susi Air

Mathius mengungkapkan bahwa para pekerja tersebut dicurigai kelompok kriminal bersenjata (KKB) sebagai personel TNI maupun Badan Intelijen Negara (BIN). Oleh karena itu, KKB sempat memeriksa belasan orang tersebut.

Diketahui, sebanyak 5 pekerja tidak mengantongi identitas. Alhasil, KKB menahan semua pekerja. "Kami meminta kepada kapolres untuk berkoordinasi dengan bupati. Kami tahu watak mereka, untuk segera dievakuasi, dikeluarkan dari Paro. Kami tidak mau ada pembantaian," imbuhnya.

Baca juga: Pilot Susi Air yang Hilang Kontak sudah Terdeteksi

Aparat keamanan berencana mengevakuasi 15 pekerja tersebut dengan pesawat Susi Air, yang dipiloti warga negara Selandia Baru bernama Philips Max Marthin. Namun, pesawat itu dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Tim gabungan TNI-Polri lantas mengevakuasi 15 pekerja puskesmas dengan menggunakan helikopter ke Timika. Adapun pilot Philips terdeteksi keberadaannya 100 meter dari Distrik Paro. Lalu, 5 penumpang Susi Air yang memang merupakan warga lokal sudah dievakuasi.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik