PEMERINTAH Kota Semarangm Jawa Tengah menargetkan zero stunting pada akhir 2023. Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Semarang melakukan optimalisasi peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Saya optimistis angka stunting di Kota Semarang nol persen, berbagai upaya akan kira tempuh diantaranya optimalkan peran PKK," kata Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Prevalensi stunting di Kota Semarang pada akhir 2022 lalu, demikian Heaverita, yangt sebesar 1,4 persen akan terus dikurangi dengan berbagai program dan PKK akan menjadi ganda terdepan untuk pengurangan tersebut. Dengan tercapai zero tengkes di Semarang ini, ungkap Heaverita, maka akan tercapai tujuan generasi emas bagi Indonesia. "Saya sudah sampaikan ini kepada pengurus PKK tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan," tambahnya.
Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK, jelas Heaverita, sangat penting sebagai garda terdepan dalam ketahanan pangan, pemberantasan kemiskinan, stunting dan pengendalian inflasi. (OL-15)