Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, telah membentuk 17 Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) hingga 2022. Tahun ini BPBD berencana menambah kembali 3 Keltana.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, menuturkan di Kota Sukabumi terdapat 33 kelurahan. Namun yang sudah membentuk Keltana baru sekitar 50% lebih. "Tahun ini kami rencanakan membentuk lagi tiga Keltana," kata Zulkarnain, Minggu (21/1).
Ke-17 wilayah yang sudah membentuk Keltana itu yakni Kelurahan Subangjaya, Karangtengah, Baros, Gunungpuyuh, Cikondang, Citamiang, Karamat, Limusnunggal, Jayamekar, Cipanengah, Sukakarya, Cisarua, Benteng, Sudajaya Hilir, Cikundul, Sindangsari, dan Situmekar. Pembentukkan Keltana merupakan bagian meningkatkan pelayanan kelola bencana dengan melibatkan aparatur wilayah termasuk pemanfaatan sumber daya manusia untuk penguatan data dan informasi penanggulangan bencana.
"Kehadiran pemerintah daerah, dalam hal ini BPBD di masyarakat sudah menjadi keharusan untuk memberikan pelayanan kemanusiaan. Selama tahun lalu kami juga telah memasang plang rambu peringatan dini bencana di 251 titik tersebar di 33 kelurahan di tujuh kecamatan," ungkapnya.
Data BPBD melalui aplikasi Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan), jumlah bencana selama 2022 tercatat sebanyak 225 kejadian. Jenis bencananya terdiri dari banjir, longsor, kebakaran, cuaca ekstrem, puting beliung, serta gempa bumi.
Berbagai bencana mengakibatkan kerugian ditaksir mencapai Rp 12.696.996.850 dengan luas area terdampak 7,924 hektare. Terdapat sebanyak 997 kepala keluarga yang terdampak.
Dari jumlah itu sebanyak 48 jiwa mengungsi, 2 orang meninggal dunia, dan 8 orang luka ringan. Sementara kerusakan infrastruktur yang terdampak sebanyak 933 unit bangunan terdiri dari 57 unit dikategorikan rusak berat, 223 unit bangunan rusak sedang, dan 653 unit rusak ringan.
"Kurun 10 tahun terakhir atau selama 2013-2022, secara akumulasi bencana di Kota Sukabumi tercatat sebanyak 1.778 kejadian," terang Zulkarnain.
Intensitas bencana paling banyak berada di Kelurahan Karangtengah sebanyak 128 kejadian, kemudian di Kelurahan Cisarua 114 kejadian, dan di Kelurahan Subangjaya sebanyak 108 kejadian. Sedangkan bencana paling sedikit berada di Kelurahan Gunungparang sebanyak 10 kejadian serta di Kelurahan Warudoyong dan Sudajayahilir masing-masing 21 kejadian. (OL-15)
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, masyarakat di wilayah itu diberikan sumbangan perahu berikut alat keselamatannya.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
PWI tak hanya sekadar organisasi profesi wartawan yang tugasnya hanya menjalankan kejurnalistikan.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved