Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RIBUAN nelayan dan pelaku usaha perikanan di Kota Tegal, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) melakukan aksi demo , Kamis (12/1). Mereka mendesak pemberlakuan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pascaproduksi 10 persen oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diturunkan menjadi 5 persen.
Ribuan pengunjuk rasa bergerak dari Pelabuhan Pelelangan Ikan Jongor, terus ke Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tegal. Kepala Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Tuti Suprianti menemui para unjuk rasa dan menandatangani dokumen tuntutan aksi.
Pengunjuk rasa melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki ke Gedung DPRD Kota Tegal. Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono dan Ketua DPRD Kota Tegal Sukendro, ikut naik ke mobil komando setelah diminta para pengunjuk rasa.
Tokoh nelayan Tegal, H. Tambari Ghustom, menuturkan jika saat ini nelayan banyak dirugikan dengan beberapa kebijakan pemerintah, termasuk harga solar yang dinilai masih tinggi. "Kami tetap meminta pemerintah untuk menurunkan harga solar yang kami anggap masih tinggi," tutur Tambari.
Tambari juga minta KKP menurunkan PNBP yang 10 presen menjadi 5 presen. "PNBP 10 presen bagi kami sangat memberatkan," cetus Tambari.
Ketua HNSI Provinsi Jawa Tengah, H Riswanto, juga mendesak pemerintah untuk menurunkan PNBP dari 10 persen menjadi 5 persen. "Ya aksi kita ini intinya mendesak agar PNBP 10 persen diturunkan menjadi 5 persen, "ujar Riswanto.
Setelah menggelar audensi antara perwakilan nelayan dan Ketua DPRD Kusnendro serta Walikota Tegal Dedy Yon Supriono, disepakati mereka mendukung tuntutan nelayan dan akan menyampaikan ke pemerintah pusat. (OL-15)
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Komitmen kepolisian dalam menindak tegas segala bentuk kejahatan yang merugikan masyarakat, khususnya nelayan.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Selama ini, para petani yang ingin beternak ikan terpaksa harus membeli benih ikan dari luar daerah seharga Rp1.000 per ekor.
Sebuah fenomena terjadi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lebih dari 100 ton ikan mengalami mati massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved