PEMERINTAH Sulawesi Tengah (Sulteng) menilai penanganan HIV/AIDS di provinsi itu pada 2022 belum maksimal.
Asisten Bidang Pemerintahan Setdaprov Sulteng, Moh Faizal Mang mengatakan, secara umum upaya penanggulangan HIV/AIDS telah dilaksanakan dengan baik. Mulai dari tingkat provinsi melalui KPA Sulteng maupun KPA kabupaten/kota. "Namun apa yang telah dilakukan itu masih belum maksimal," terangnya, Senin (2/1).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulteng 2022, secara kumulatif kasus HIV/AIDS yang ditemukan berjumlah kurang lebih 2.616 kasus. Sementara angka estimasi kasus HIV/AIDS di Sulteng berjumlah 4.702 kasus.
Artinya, menurut Faisal, kasus yang terungkap 2022 hanya sekitar 55,63%. "Dan hal itu dikarenakan penularannya lebih dari 90% melalui hubungan seksual yang berisiko baik heteroseksual maupun homoseksual," ungkapnya.
Karena itu, Faisal berharap, komitmen pimpinan daerah yang tentunya berimpilikasi kedalam pokja-pokja termasuk jajaran OPD, masyarakat, dan juga elemen-elemen yang berhubungan dalam upaya penanggulangan AIDS.
"Harus dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya dalam pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS. Dan penanganan kasus ini harus melibatkan semua pihak," paparnya.
Faisal menambahkan, setiap OPD ketika melaksanakan sebuah kegiatan wajib menyisipkan materi yang berkaitan dengan HIV/AIDS. "Dan semoga pihak-pihak terkait dapat mengeluarkan program terbaik dalam menanganai persoalan HIV/AIDS di Sulteng," tandasnya. (OL-15)