TINGGINYA intensitas hujan membuat banjir meluas hingga di 16 desa dalam empat kecamatan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Banjir meluas karena ada tanggul jebol hingga melimpasnya sungai.
Dari rilis data BPBD Kudus mencatat banjir di Kecamatan Kaliwungu melanda Desa Setrokalangan dan Mijen serta Kecamatan Jati terdapat Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, Tanjungkarang, dan Jati Kulon. Lantas banjir di Kecamatan Undaan menerpa Desa Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan Lor serta Kecamatan Mejobo di Desa Kirig, Payaman, Gulang, Temulus, Kesambi, dan Golantepus.
Dari data tersebut 14.800 jiwa warga Kudus terdampak banjir. Sementara upaya BPBD Kudus masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi warga.
Seperti dalam pantauan banjir di Desa Kesambi, pemerintah setempat mencatat terdapat 1.810 dari 5.470 jiwa yang tedampak banjir. Kepala Desa Mukhamad Masri mengatakan, banjir terjadi di wilayah tersebut sejak Sabtu (31/12). Hingga kini banjir terus meluas hingga ke daerah lain dan terus meningkat genangan banjir.
"Terdapat tujuh RW di desa kami. Paling parah berada di RW 11. Genangan banjir di rumah mulai setinggi 20 sentimeter sampai 80 sentimeter," kata Mukamad Masri kepada wartawan, Minggu (1/1).
Banjir di Desa Kesambi karena melimpas sungai Piji yang melintas di Desa Kesambi. Selain itu jebolnya tanggul sungai Hadiwarno menambah debit air banjir di Desa Kesmbi.
Baca juga: Belasan Ribu Warga Pekalongan Terdampak Banjir
Salah satu warga Kesambi, Solikan, mengatakan antisipasi banjir terus naik dirinya mulai mengamankan barang berharga di rumah ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, kondisi sungai masih cukup tinggi dan intensitas hujan juga masih terus mengguyur wilayah tersebut.
"Banjir ini karena hujan di sini juga karena kiriman dari Pegunungan Muria yang dibawa Sungai Piji. Kami warga sudah siap-siap sejak kemarin. Ini justru naik lagi," terangnya. (OL-14)