Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
GEMPA berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang Sukabumi pada Kamis (8/12) pukul 07.50 WIB. Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa itu berasal di 22 kilometer Tenggara Sukabumi dengan kedalaman 104 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryoni mengungkapkan gempa tersebut dipicu dari adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia atau populer disebut sebagai gempa di zona benioff.
"Ini gempa dalam lempeng Indo-Australia atau gempa benioff. Ground motionnya memang lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain," kata Daryono dalam keterangan resmi.
Baca juga: Pakar UGM : Rentetan Gempa Cianjur, Garut, Probolinggo Tidak Saling Terkait
Ia meminta agar masyarakat Jawa Barat jangan khawatir. Pasalnya, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan belum ada laporan kerusakan.
Adapun, berdasarkan pemantauan BMKG, gempa itu dirasakan di Rancaekek dengan skala IV MMI, dan dirasakan pula di Lembang, Bogor Bandung, Pangandaran, Padalarang, Cianjur dengan skala getara III MMI. Selain itu dirasakan di Sumur, Sukabumi, Jakarta Selatan, Garut, Bekasi dan Tangerang dengan skala II MMI. (OL-1)
WALI Kota Sukabumi Ayep Zaki, menghadiri Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2026.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Temuan ini diyakini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Gunung Tangkil dulunya merupakan bagian dari jalur perdagangan maritim antara Nusantara dan Tiongkok.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG kini menempatkan diri sebagai lembaga strategis berbasis sains dan teknologi yang menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan kebijakan nasional.
Warga DKI Jakarta hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, bisa menyiapkan agenda luar ruang tanpa khawatir hujan.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
BMKG melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga di Provinsi Riau untuk upaya preventif memperpanjang masa tanggap darurat karhutla
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved