Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gempa Cianjur Bukan Dari Sesar Cimandiri

Dinda Shabrina
21/11/2022 22:35
Gempa Cianjur Bukan Dari Sesar Cimandiri
Ilustrasi(DOK MI)

PAKAR geologi, gempa, dan geotektonik Danny Hilman mengatakan gempa darat yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat berasal dari salah satu sesar aktif. Namun sesar aktif tersebut bukan sesar Cimandiri.

“Memang dia dekat dengan jalur sesar Cimandiri, tapi itu bukan sesar Cimandiri. Efeknya cukup besar karena ini gempa dangkal, kedalamannya 5-20 km, dan ini dekat dengan populasi atau rumah penduduk. Jadi tidak mengagetkan hanya dengan skala 5,6, di bawah 6, kerusakannya sudah sedemikian besar,” kata Danny dalam Breaking News MetroTV, Senin (21/11).

Sesar Cimandiri, kata Danny memiliki sesar yang besar dan memanjang dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang. "Itu yang membentang melewati dekat Sukabumi sampai Cianjur, kemudian menyambung ke arah Sesar Lemang. Kalau potensi maksimalnya bisa sampai magnitudo 7 atau lebih. Nah, yang terjadi di Cianjur ini sesarnya belum kita petakan, belum diteliti sebelumnya,” imbuh Danny.

Pakar gempa bumi itu juga mengatakan kerusakan parah yang terjadi di Cianjur sebagian besar disebabkan struktur bangunan rumah dan gedung yang tidak tahan gempa. Sehingga, ke depannya, Danny menyarankan agar masyarakat membangun rumah dengan struktur yang tahan gempa.

"Kalau gempa itu kan kita nggak bisa prediksi. Tapi persiapannya itu yang harus dipersiapkan. Baik tata ruang, maupun struktur bangunannya yang tahan gempa. Lalu ada peringatan dari BMKG terkait ada bahaya ikutan, harus spesifik potensi longsor itu di mana dan apakah ada? Jadi para ahli harus spesifik. Jangan membuat kepanikan yang tidak perlu," tutur Danny.

Lebih lanjut, Danny menyampaikan potensi gempa susulan yang terjadi di Cianjur dapat dipastikan hanya gempa kecil. “Sebagai keseimbangan alam, gempa kecil itu terjadi untuk mengiringi gempa besar. Gempa itu kan seperti luka, ada yang sobek sesarnya itu, maka gempa susulan itu proses supaya sisa sobek yang belum terlepas itu bisa dilepaskan seluruhnya. Makanya perlu ada gerakan untuk menyeimbangkan sampai betul-betul seimbang,” tandasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya