Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KRISIS yang dialami negara-negara di Eropa dan Amerika ditambah belum pulihnya perekonomian akibat dihantam pandemi covid-19 juga berdampak ke Tanah Air. Sebanyak 1.157 pekerja di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, harus kehilangan penghasilan karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Di Kota Cimahi, total ada 946 pekerja dari 41 perusahaan yang kini terpaksa menganggur alias di-PHK. Jumlah tersebut berdasarkan laporan para pekerja yang mengklaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan data lapor perselisihan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Yanuar Taufik, menjelaskan, sejumlah perusahaan kini mengalami kesulitan pemasaran akibat krisis yang dialami negara-negara pengimpor.
"Kondisi ekonomi dunia menurun jadi kontrak kerja ditunda, jadi penundaan ini membuat produksi berhenti. Supaya perusahaan tetap stabil, mungkin salah satunya dengan pemangkasan tenaga kerja," terang Yanuar di Cimahi, Kamis (17/11).
Dia mengatakan, mayoritas industri besar di Cimahi bergerak di bidang tekstil dan garmen sehingga otomatis terdampak krisis yang sedang dialami negara-negara Eropa dan Amerika.
"Produk tekstil dan garmen banyak yang terdampak, sekarang (industri) sedang terpuruk. Ekspor ke Eropa dan Amerika menjadi tersendat," katanya.
Baca juga: Pemkab Purbalingga Perluas Lokus Penanganan Stunting
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek pada Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Febie Perdana, mengungkapkan, stakeholder terkait sudah dikumpulkan untuk menyikapi masalah ketenagakerjaan yang dihadapi saat ini.
"Kita meminta pihak perusahaan semaksimal mungkin tidak melakukan PHK, serikat pekerja juga telah diminta membantu memberikan support kepada rekannya agar lebih meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.
Sementara itu, untuk di Kabupaten Bandung Barat sudah ada 211 pekerja yang terkena PHK yang berasal dari berbagai sektor industri seperti industri makanan minuman, garmen, dan tekstil.
"Lambatnya perputaran ekonomi akibat pandemi disinyalir menjadi penyebab ratusan buruh kehilangan pekerjaannya. Jumlah 211 pekerja yang terkena PHK ini berasal dari laporan yang masuk ke Disnakertrans," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bandung Barat, Panji Hermawan.
Dia menyebutkan, selain itu alasan terjadi PHK karena habis kontrak, perampingan jumlah pekerja serta karena perusahaannya tutup. Panji
memastikan bahwa ratusan pekerja di-PHK sudah mendapatkan hak pesangon sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Mereka semua diberikan pesangon, para buruh ini melapor ke kita karena meminta diberikan haknya setelah pemutusan kerja. Jadi sudah kita tangani," jelasnya. (OL-16)
Edukasi sejak dini mengenai pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada anak-anak sekolah dasar sangat penting dilakukan.
Peristiwa pada Jumat (18/7) malam itu menimpa Usep, 55, warga Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut dan Candra, 16, asal Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur.
Tersangka telah menjalankan aksinya selama tiga bulan dan menjual upal hingga pulau Sumatra.
GEMPA bumi dengan kekuatan Magnitudo 2,7 mengguncang Kota Cimahi pada Minggu (29/6) sekitar pukul 08.49 WIB. Gempa merupakan dampak dari aktivitas sesar Lembang.
Sangat sulit perluasan wilayah iilakukan apabila wilayahnya sudah padat penduduk, justru yang memungkinkan adalah perluasan wilayah dengan wilayah yang masih jarang penduduknya.
Namun setelah ditelisik, kenaikan harga tersebut merupakan angka yang digabung dengan ongkos kirim pesanan konsumen.
Surat edaran larangan meminta bantuan di jalan raya tersebut mulai berlaku sejak awal Agustus.
Korban perempuan atas nama Bebby Febiola, 11, warga Kampung Cicokok, Desa Citatah, meninggal dunia saat bermain di tepian danau, pada Minggu (3/8) siang.
PETANI ikan keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Cirata lega sebab ikan air tawar di perairan Waduk Cirata tak mengandung merkuri
Mereka berangkat bukan lewat jalur resmi, melainkan melalui bujukan teman atau iklan di medsos
Dalam 3 bulan terakhir sudah ada 16 sapi mati karena terjangkit penyakit aneh. Gejala yang dialami sapi berbeda dengan penyakit mulut kuku (PMK) yang sebelumnya pernah mewabah.
Setelah status mereka ditetapkan tersangka oleh Kejari Kabupaten Bandung, keduanya diberhentikan sementara dari jabatannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved