TIGA orang yang masih satu keluarga warga Kampung Cileutik Desa Pasirdatar Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tertimbun material tanah longsor, Senin (24/10), sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dalam rumah yang tertimbun.
Berdasarkan informasi, dugaan sementara tanah longsor akibat rembesan air. Pasalnya, saat kejadian kondisi cuaca tidak sedang turun hujan. Kondisi tanah yang labil mengakibatkan tebing longsor. Material tanah menimbun dua rumah warga setempat serta ruas jalan.
Satu rumah yang dihuni satu keluarga terdiri atas Maman, 65, dan istrinya, Mumu, 50, serta cucu mereka, Bayu, 7, tertimbun material tanah longsor. Sedangkan satu rumah lagi yang tertimbun hanya separuh bangunan.
Subkoordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, menuturkan, informasi sementara yang terkumpul, korban tertimbun sebanyak tiga orang. Mereka merupakan satu keluarga terdiri atas pasangan suami istri serta seorang anak.
"Untuk yang tertimbun, ini ada dua rumah. Yang tertimbun full itu ada satu rumah. Sedangkan yang satu rumah lagi tertimbun setengahnya. Di rumah yang tertimbun setengahnya tidak ada korban jiwa;" terang Medi kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin malam.
Proses evakuasi tiga orang korban tertimbun butuh kehati-hatian. Pasalnya, material tanah yang menimbun rumah dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Baca juga: Korban Anak Meninggal Didiagnosa Gagal Ginjal Akut Bertambah di NTT
"Tiga orang korban yang tertimbun berada di satu rumah. Mereka satu keluarga. Kepala keluarga, istrinya, dan satu orang cucunya," sebut Medi.
Kali pertama petugas gabungan menemukan dua jenazah yaitu Mumu dan Bayu. Mereka ditemukan di ruang tengah bangunan rumah.
Sedangkan proses pencarian dan evakuasi korban ketiga atas nama Maman relatif cukup sulit. Pasalnya, posisi korban berada di ujung bangunan rumah.
"Korban ditemukan di kamar di ujung bangunan. Evakuasi korban memakan waktu sekitar 3,5 jam," jelasnya.
Meski tiga korban yang dilaporkan tertimbun sudah ditemukan, kata Medi, petugas masih siaga dan berupaya menyingkirkan material tanah
longsor. Sebab dikhawatirkan ada warga melintas saat terjadi tanah longsor.
"Kami sudah mencari informasi dari beberapa warga yang melihat langsung longsor. Dari keterangan warga, dipastikan tak ada warga yang melintas saat terjadi longsor," tegas Medi.
Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan secara manual tanpa bantuan alat berat. Pasalnya, jika dikerahkan alat berat dikhawatirkan akan menimbulkan getaran yang bisa memicu longsor susulan.
"Namun untuk mengangkut material tanah longsor, kami meminta bantuan dinas-dinas yang memiliki alat berat untuk membuangnya," sebutnya.
Di lokasi, kata Medi, hasil asesmen terdapat beberapa bangunan rumah warga yang kondisinya terancam. Bangunan rumah tersebut berada di sekitar tebing yang longsor.
"Hasil pengamatan kami ada sekitar empat rumah yang kondjsinya terancam," pungkas Medi. (OL-16)