Senin 24 Oktober 2022, 16:16 WIB

Ketua Panpel Arema FC Ditahan di Polda Jatim

mediaindonesia.com | Nusantara
Ketua Panpel Arema FC Ditahan di Polda Jatim

ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Ratusan Aremania berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10), menuntut pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan.

 

KETUA Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris ditahan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur terkait dengan tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang.
 
"Pada saat ini, Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan," kata kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat, di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (24/10).
 
Ditegaskan Taufik, pihaknya tidak terima jika perkara tersebut hanya dibebankan kepada satu pihak.
 
"Hari ini korban meninggal bertambah satu orang. Seharusnya meninggalnya korban itu menjadi spirit untuk menindaklanjuti proses hukum. Saya tidak tega dengan posisi Pak Haris seperti ini," ujar dia.
 
Pada kesempatan itu, Taufik menuntut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ikut bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.


Baca juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 135 Orang, Pihak RS Bantah bukan karena Covid-19

 
"Seperti yang saya sampaikan dari awal, seharusnya Ketua PSSI itu bertanggung jawab secara moral dan secara hukum karena bola ini tidak bisa terlaksana tanpa adanya stakeholder," katanya.
 
Taufik mengaku bingung harus berbicara kepada keluarga terkait dengan penahanan Abdul Haris.
 
"Saya ini, tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya. Selama ini dipercayakan kepada kami walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko. Saya kira tetap ada beban mental yang harus ditanggung oleh keluarganya," ujar Taufik.
 
Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
 
Sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher, serta asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
 
Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan, termasuk luka berat. (Ant/OL-16)

Baca Juga

Dok. MI

Disebut Ada Bunker Narkoba di Kampusnya, Ini Kata Pihak UNM

👤Lina Herlina 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 19:00 WIB
Wakil Rektor III UNM Andi Muhammad Idkhan secara tegas membantah temuan bunker tersebut. Menurutnya, yang dimaksud bunker narkoba oleh...
Dok. GMC Banten

Berdayakan Pemuda, GMC Banten Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Lele

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 18:56 WIB
Ketua Kordinator Wilayah GMC Banten Cucu Komarudin mengatakan kegiatan pelatihan budidaya ikan lele itu dilakukan untuk bisa memenuhi...
MI/Djoko Sradjono

Musim Kemarau, 51 Desa di Kabupaten Klaten Terancam Krisis Air Bersih

👤Djoko Sardjono 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 18:15 WIB
Data BPBD Klaten, sebanyak 51 desa rawan kekeringan tersebar di Kecamatan Kemalang (8), Jatinom (6), Bayat (14), Karangdowo (5),...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya