Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pusat Riset USK Latih 72 Orang Cara Pengolahan Nilam Aceh

M Amiruddin Abdullah Reubee
24/9/2022 08:28
Pusat Riset USK Latih 72 Orang Cara Pengolahan Nilam Aceh
Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan menyerahkan parfum hasil produksi kepada Ketua Dewan Analis Strategi BIN, Letjen TNI, Dr. M. Munir(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

PUSAT Riset Unggulan (PUI) Nilam Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK), memberikan pelatihan pengolahan nilam dan turunannya kepada 72 peserta. Pelatihan tersebut berlangsung di kampus USK Banda Aceh dan terlaksana berkat dukungan Lembaga Amanah.

Ketua Amanah Mohd. Tanwir mengatakan lembaganya merupakan wadah untuk mendorong anak muda Aceh berkreasi, berkarya untuk kebangkitan ekonomi. Di antara yang dilakukan adalah memberikan dukungan modal untuk berperan sesuai kemampuan dan keinginan.

"Pelatihan produk nilam dan startup bertujuan untuk memberikan pengetahuan konsep hilirisasi industri berbasis minyak nilam. Memberikan keterampilan dasar untuk membuat produk turunan minyak nilam, seperti parfum dan lain-lain. Memberikan modal untuk peserta agar dapat memulai usaha berkelanjutan. Memberikan pendampingan serta konsultasi usaha," kata Tanwir.

Sedangkan Rektor USK, Prof. Marwan, menuturkan, pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Lebih 100 orang mendaftar dan setelah proses seleksi hanya terpilih 70 orang.

"Kami berharap, peserta yang sudah terpilih bisa istiqamah mengikuti pelatihan dengan serius. InsyaAllah dengan semangat kebersamaan, bisa berkontribusi untuk perekonomian Aceh melalui nilam," ucap Rektor Marwan.

Pihak universitas jantung hati masyarakat Aceh ini berterima kasih sekaligus bangga atas kepercayaan pusat, terutama Kemendikbud serta BIN yang hadir di kesempatan tersebut. Program pelatihan ini sangat serius, demi mewujudkan 'aneuk muda (anak muda)' di provinsi paling barat Indonesia itu lebih unggul dan hebat nantinya.

Baca juga: Harga Stabil, Aceh Kembali Giat Memproduksi Minyak Nilam

Ia menjelaskan, produk nilam merupakan komoditas unggulan Aceh di masa jayanya. Saat ini, USK dengan jejaring yang ada, berupaya mengembalikan kejayaan nilam Aceh. Dengan penelitian yang optimal, inovasi, nilam Aceh diharapkan mampu menggeliatkan perekonomian Aceh, yang muaranya menyejahterakan masyarakat.

"USK serius mengembangkan nilam. Sejak setahun yang lalu, bersama Bappeda, kami telah mendesain master plan ini. Dengan SDM dan inovasi yang kami miliki, USK punya tanggung jawab besar. Inilah yang ingin kami transfer kepada peserta pelatihan," ungkap Marwan.

Sejak berdirinya ARC (Atsiri Researck) USK bukan saja telah bersinergi dengan masyarakat Aceh. Tapi juga telah banyak success story, terkait pengembangan nilam dari USK untuk warga Aceh hingga masyarakan se-nusantara. Tidak hanya di Aceh. Baru-baru ini, ARC USK juga memberi materi pelatihan nilam di Makassar, Sulawesi Selatan.

Rektor Marwan juga menuturkan, upaya mengembangkan nilam Aceh yang dilakukan USK tidak berhenti di pelatihan saja. Tapi lebih dari itu yakni lebih baik lagi. Pihaknya terus melakukan pendampingan hingga berhasil.

"Suatu hal yang paling penting antara lain adalah akses pasar. Pemasaran secara online, agar bisa diakses masyarakat dunia. Pendampingan mulai dari budi daya sampai hilirisasi marketing. Kita ingin berkelanjutan dan duplikasi produk lain, seperti sariwangi, pala dan lain-lain," tukasnya.

Adapun Ketua Dewan Analis Strategi BIN Letjen TNI Dr. M. Munir menyampaikan pihaknya serius menggarap nilam Aceh untuk perekonomian lebih baik. Dirinya menegaskan, tidak ingin pelatihan tersebut sekadar seremonial belaka.

"Saya dapat perintah Januari. Kemudian ke Aceh. Saya bertemu lintas kementerian untuk menjadikan Aceh unggulan," ujar Munir.

Ia menyampaikan Presiden Jokowi sangat antusias terhadap inovasi pengembangan nilam Aceh. Munir menilai Aceh diberkahi dengan letak geografis. Selain subur, Aceh sangat dekat dengan Selat Malaka. Ini menjadi tantangan, bagaimana kapal ekspor impor bisa transit di Aceh.

"Kita bangun ekosistem ekonomi Aceh, hingga offtaker," tukas Munir.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya