Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Nilam Aceh Semakin Harum di Pasar Eropa dan Amerika

Amiruddin Abdullah Reubee
18/10/2024 09:50
Nilam Aceh Semakin Harum di Pasar Eropa dan Amerika
Kepala Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), Saifullah Muhammad, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar serta Direktur Kantor ILO Indonesia dan Timor Leste Simrin C. Singh, memegang parfum dan sabun cuci piring yang di produksi(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

AROMA khas minyak nilam hasil produksi petani pedalaman dan lereng perbukitan di kawasan Provinsi Aceh kian semerbak. Semangat para petani, kesungguhan pembina dan kejujuran pasar sangat menentukan potensi kesejahteraan dari hulu ke hilir.

Penelusuran Media Indonesia, Kamis (17/10), bahan baku utama parfum (minyak wangi), sabun cuci piring, minyak angin dan berbagai jenis produk lain kini tak hanya berada di pasar domestik, tetapi juga merambah ke internasional seperti benua Eropa dan Amerika.

Kepala Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Saifullah Muhammad mengatakan ada tiga jalur ekspor minyak nilam Aceh ke pasar internasional. Ketiga jalur itu memiliki eksportir yang berbeda.

Tiga gerbang ekspor ke Eropa dan AS itu masing-masing melalui jalur Aceh ke negara tujuan Prancis. Lalu jalur Jakarta ke pasar negara tujuan Amerika dan India. Berikutnya melalui jalur ekspor Surabaya yang merambah pasar tujuan Negara Belanda. Adapun ekspor melalui jalur Aceh itu difasilitasi oleh Universitas Syiah Kuala. 

"Dulu harga minyak nilam hanya sekitar Rp200.000 hingga 300.000/kg, kini setelah USK terlibat harganya berubah kisaran Rp2 juta hingga Rp2,3 juta/kg," kata Rektor USK Prof Dr. Ir. Marwan saat pelepasan ekspor 1,4 ton ke Prancis, Selasa (15/10).

Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mengembangkan ekosistem yang sehat dalam industri nilam Aceh. Itu mulai dari ekosistem keuangan, inklusi hingga transparansi produksi nilam Aceh melalui digitalisasi. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pentingnya peran Industri Jasa Keuangan (IJK) dalam membuka akses keuangan masyarakat di pedesaan.

"Ketika masyarakat desa memiliki akses ke ekosistem keuangan inklusif, yang tepat, bertanggung jawab dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Peluang untuk pertumbuhan, pembangunan dan pengembangan akan semakin baik. Ekosistem ini bermanfaat untuk kegiatan ekonomi yang mendukung UMKM dan rumah tangga," ucap Mahendra. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, saat berkunjung ke Aceh, menekankan perlunya peranan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota pada potensi nilam dan kopi Aceh. Nilam yang sebelumnya hanya diekspor dalam bentuk minyak, kini sudah memiliki produk turunan seperti parfum, sabun cuci piring dan laonnya.

"Dulu diekspor dalam bentuk minyak, daun, sekarang sudah dipasarkan dalam bentuk parfum dan kemasannya sangat bagus. Kekuatan di Aceh itu kopi dan nilam," ungkap Presiden Jokowi.

Berdasarkan data yang diperoleh Media Indonesia dari Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, terdapat 17 kabupaten/kota yang menjadi penghasil nilam di antaranya Kabupaten Pidie, Kaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang. Lalu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Besar.(M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik