Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Riau Sedang Berupaya Atasi Masalah Penyakit Ngorok pada Kerbau

Mediaindonesia.com
02/9/2022 10:18
Riau Sedang Berupaya Atasi Masalah Penyakit Ngorok pada Kerbau
Kerbau(Antara)

Pemerintah Provinsi Riau sedang terus berupaya untuk mengatasi masalah penyakit ngorok yang dalam beberapa waktu terakhir menjangkit pada seratusan kerbau milik masyarakat Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau sehingga banyak ternak kerbau mati akibat terjangkit penyakit septicaemia epizootica (SE) atau ngorok sejak 16 Agustus 2022.

"Dinas Peternakan dan Kesehatan Riau sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kampar ada seratusan kerbau mati akibat SE atau disebut penyakit kerbau ngorok," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, dr Faralinda Sari, kepada media di Pekanbaru, Kamis (2/9).

Faralinda Sari mengatakan, seratusan kerbau milik masyarakat tersebut mati disebabkan karena bakteri pasteurella multocida serotype.

Jenis penyakit ini berjangkit sudah lama, katanya, akan tetapi dengan kondisi musim hujan dan panas datang, maka mengakibatkan hewan ternak stres, dan penyakit ini bisa menular sesama hewan ternak.

"Kini Dinas Perternakan Kampar sudah turun ke lokasi kerbau mati terpapar SE tersebut, di mana kerbau yang belum terpapar di wilayah penyebaran sudah ditangani. Jadi kendalanya itu kerbau peternak yang mati tidak mendapat vaksin," katanya.

Karena peternak di sana tidak mau sapinya divaksin, kata Faralinda lagi, maka sekarang petugas kesehatan hewan Kampar terus menggencarkan sosialisasi kepada peternak agar ternaknya mau divaksin.

Sementara itu kerbau yang terindikasi terjangkit penyakit SE akan menunjukkan gambaran gejala klinis berupa peningkatan suhu tubuh, respirasi, pulsus/denyut jantung, hewan berbaring, timbul leleran dan anoreksia. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya