Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HARGA telur ayam di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mulai terpantau turun. Meskipun penurunannya tak terlalu signifikan, tetapi kondisi tersebut berdampak positif terhadap pergerakan harga.
Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi, M Rifki, menuturkan sudah dua hari harga telur ayam turun di kisaran Rp30 ribu per kilogram. Sebelumnya, hampir dua pekan harga berkutat di kisaran Rp31 ribu-Rp32 ribu per kilogram.
"Sejak Rabu (31/8) hingga hari ini (Kamis) harga telur ayam terpantau turun menjadi Rp30 ribu. Ada penurunan Rp1 ribu per kilogram," terang Rifki, Kamis (1/9).
Ia berharap harga telur ayam saat ini bisa secara bertahap terus turun hingga ke titik normal seperti sedia kala. Sehingga, para pedagang pun bisa kembali normal berjualan seperti biasa.
"Kalau sekarang, dengan harga telur yang naik, banyak pedagang mengeluh. Mereka (pedagang) mengaku mengalami penurunan pendapatan karena tingkat pembelian juga turun," ucapnya.
Data Dinas Kumindag Kota Sukabumi, pada Kamis (1/9) tidak terjadi pergerakan harga pada semua komoditas. Sedangkan pada Rabu (31/8), terdapat beberapa komoditas yang harganya masih berfluktuasi.
"Kemarin, turunnya harga telur ayam dibarengi juga turunnya harga daging ayam broiler. Semula harganya Rp31 ribu, sekarang jadi Rp34 ribu per kilogram," jelasnya.
Sementara itu beberapa jenis cabai harganya terpantau naik. Diantaranya cabai merah keriting semula Rp60 ribu menjadi Rp65 ribu per kg, cabai keriting hijau semula Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu, cabai keriting hijau dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu, dan cabai rawit merah dari Rp55 ribu menjadi Rp30 ribu per kg. "Untuk komoditas kebutuhan masyarakat lainnya masih stabil," pungkasnya. (OL-15)
Di tengah fenomena eggflation yang menyebabkan lonjakan harga telur di berbagai negara, Indonesia justru mengalami kondisi yang berbeda
Harga telur saat ini berada di bawah HAP (harga acuan pemerintah) yang sudah diputuskan yakni Rp24.500-Rp26.500/kg.
Usai perayaan Idul Adha 2024, harga komoditas bahan pangan jenis telur dan daging ayam di Purwokerto, Jawa Tengah, terus mengalami kenaikan amat signifikan.
Kenaikan harga telur ayam di Palu, Sulawesi Tengah, semakin tidak terkendali. Pasokan yang berkurang menjadi penyebab.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan alasan harga telur masih tinggi. Ia menyebut butuh waktu hingga harga telur kembali normal.
Harga telur ayam di pedagang di Sungailiat Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel) masih bertahan Rp32 ribu per kilogram (kg).
Dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
Konsumsi telur yang berlebihan tentu akan memberikan dampak bagi tubuh salah satunya penumpukan kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam menjaga keseimbangan ekosistem perunggasan nasional, khususnya komoditas telur ayam ras.
Konsumsi hingga enam butir telur seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat semua penyebab dan penyakit terkait kardiovaskular pada lansia.
Meskipun telur merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi lainnya, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan beberapa bahaya kesehatan tubuh.
Perkembangbiakan hewan dibagi menjadi dua cara, yaitu vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Untuk lebih jelas terkait perkembangbiakan pada hewan, simak tulisan berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved