Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERGERAKAN harga beberapa komoditas strategis kebutuhan masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, trennya terpantau terus naik. Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopperdagin) setempat pun terus memantau perkembangannya.
Kepala Bidang Perdagangan Diskopperdagin Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, menuturkan hasil pelaporan dari setiap pasar, terpantau ada 6 komoditas yang harganya terus naik. Dari 6 komoditas itu yang cukup menonjol yaitu telur ayam.
"Laporan dari setiap pasar, hingga saat ini masih terjadi fluktuasi harga berbagai komoditas. Tapi kami konsen terhadap pergerakan harga sekitar 6 komoditas karena trennya terus naik," kata Agus dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (28/8).
Komoditas yang trennya cenderung naik di antaranya telur ayam, daging ayam, tepung terigu, serta beberapa jenis cabai. Ia tak memungkiri, tren pergerakan harga yang trennya cukup menonjol saat ini yakni telur ayam.
"Harga telur ayam masih di kisaran Rp32 ribu per kilogram. Tapi ada juga yang Rp31 ribu per kilogram. Yang jelas sekarang harganya tidak ada yang di bawah Rp30 ribu per kilogram. Kalau harga daging ayam potong kisaran Rp39 ribu-Rp40 ribu per kilogram," jelas Agus.
Agus menegaskan Diskopperdagin tidak memiliki kewenangan mengendalikan harga. Perangkat daerah tersebut hanya mengumpulkan data mencari penyebab terjadinya kenaikan harga.
"Kalau upaya pengendalian, kita tidak punya kewenangan. Kewenangan bukan ada di kita. Kalau kita hanya yang ada di pasar. Jadi, kami hanya melakukan survei mencari penyebab kenaikannya karena apa," ungkapnya.
Agus menuturkan ada beberapa faktor penyebab naiknya harga sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat. Seperti berkurangnya pasokan telur ayam dan daging ayam lebih disebabkan minimnya populasi karena para peternak baru memulai pembibitan. "Kemudian mulai digulirkannya program bantuan sosial yang berdampak stok ke pasaran jadi berkurang," sebutnya.
Sebetulnya, kata Agus, harga di tingkat peternak relatif masih cukup normal. Ayam hidup misalnya, di kandang peternak dijual kisaran Rp21 ribu per kilogram. Pun harga telur ayam berada di kisaran Rp27 ribu-Rp27.500 per kilogram. "Sekarang harga pakan ayam kisaran Rp17 ribu per kilogram," pungkasnya. (OL-15)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Komoditas telur yang sebelumnya dijual Rp 26 ribu kini naik menjadi Rp 28 ribu per kilogram.
Telur pecah menjadi solusi bagi para pembeli agar tetap bisa mendapatkan telur murah, terutama para penjual makanan.
Di Pasar Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, harga telur di daerah yang memiliki peternakan ayam sangat banyak ini sudah mencapai Rp 31 ribu per kilogram.
Telur yang kondisinya layak jual kini dihargai Rp33 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogram
Berdasarkan data pusat pangan strategis Nasional harga telur tertinggi ada di papua yaitu sebesar Rp39.650
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved