Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Berkat Gereja Grace City, Mahasiswa Papua Dapat Peluang Kerja di Selandia Baru

Mediaindonesia.com
15/8/2022 15:20
Berkat Gereja Grace City, Mahasiswa Papua Dapat Peluang Kerja di Selandia Baru
Ilustrasi(MI/Widjajadi )

KABAR gembira untuk para mahasiswa asal Papua yang tengah berkuliah di Selandia Baru, Sebab kini mereka mendapatkan visa kerja di perusahaan konstruksi 'di Negeri Kiwi' tersebut.

Sebelumnya diberitakan sekitar 40 mahasiswa asal Papua  yang tengah belajar di berbagai perguruan tinggi di Selandia Baru  terancam dihentikan beasiswa mereka. Pemerintah Provinsi Papua menyatakan bahwa tunjangan hidup, biaya perjalanan dan studi mereka dihentikan dan harus pulang karena studi mereka  tidak sesuai harapan.

Kemudian, adanya komunikasi dengan Gereja Grace City di Palmerston North, para mahasiswa asal Papua itu disarankan untuk menghubungi Patrick Phoa, sebagai penasihat kesehatan dan keselamatan untuk Konstruksi V-Pro di Manawat. Hasilnya, mereka mendapatkan visa kerja melalui dukungan dari perusahaan tersebut.

Salah satu mahasiswa, Roy Towolom, mengaku bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan dan tinggal di Selandia Baru. “Ini keajaiban. Ini sangat tidak nyata. Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa putra Papua telah mendapat kesempatan yang baik.”

Saat ini mereka tinggal bersama, mendapatkan penghasilan dan mampu membiayai hidup.  Towolom mengatakan ini adalah kesempatan yang baik bagi mereka untuk belajar dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

Menurutnya, ketika Patric Phoa melakukan wawancara dengan para mahasiswa tersebut, mereka menyatakan sangat senang dapat berkontribusi untuk masyarakat Papua  Sebelumnya Patric Poa bekerja di institut tersier IPU Selandia Baru. “Saya memperlakukan mereka seperti anak saya. Saya juga menjaga mereka.”

Pemilik perusahaan dan direktur pelaksana Jacky Xing mengatakan bahwa 8 mahasiswa tersebut telah dibimbing dan dilatih untuk dapat beradaptasi di bidang konstruksi.  Jacky Xing mengaku iba saat mendengar kondisi para mahasiswa asal Papua. “Kami benar-benar ingin membantu begitu kami tahu mereka berada dalam situasi kritis. Kami tahu kami harus bertindak cepat.”

Kini, Himpunan Mahasiswa Papua Oseania telah mengadvokasi para mahasiswa yang kehilangan beasiswanya. Dari siswa yang tersisa di UCOL, satu masih menunggu visa kerja dan yang lainnya masih menunggu pembayaran uang kuliah yang sempat tertunda untuk dapat melanjutkan studi kembali.

Mahasiswa lain saat ini berkuliah di IPU, Massey University, University of Canterbury, University of Waikato, Auckland University of Technology dan Ardmore Flying School, yang sedang bekerja di perusahaan konstruksi.

Beberapa masih memiliki biaya kuliah yang ditanggung oleh pemerintah provinsi, sementara yang lain bekerja dengan pemerintah provinsi untuk membayar biaya atau untuk mendapatkan visa baru. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya