Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemkab Siapkan Bantuan Rumah Rusak Banjir Pati Maksimal Rp10 Juta

Akhmad Safuan
20/7/2022 08:30
Pemkab Siapkan Bantuan Rumah Rusak Banjir Pati Maksimal Rp10 Juta
Salah satu lokasi banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, yang terjadi Kamis (14/7/2022)(MI/Jamaah)

KERUGIAN akibat banjir bandang di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mencapai Rp32 miliar. Bantuan untuk korban banjir termasuk rumah warga yang hanyut maksimal hanya dapat diberikan Rp10 juta/kepala rumah tangga dari APBD Pati.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (20/7) perbaikan tanggul sungai yang jebol yang mengakibatkan banjir bandang di Kabupaten Pati terus dikebut, sekitar 50 persen dari 30 meter tanggul yang jebol telah dikerjakan oleh instansi terkait dibantu puluhan warga.

Sementara penderitaan ratusan warga masih sangat terasa terutama bagi rumahnya yang hanyut diterjang banjir Kamis (14/7) lalu, mereka terpaksa bertahan mengungsi di rumah warga lain dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri seperti untuk masak, sehingga hanya mengandalkan bantuan makanan dari dapur umum yang diadakan di lokasi bekas banjir.

Onggokan lumpur dan sampah juga masih terlihat di beberapa titik dan sebagian besar telah dibersihkan dengan bantuan alat berat, puing bangunan yang rusak jugs masih berserakan terutama di dekat tanggul yang jebol. "Kami hanya dapat mengandalkan bantuan makanan dari dapur umum, untuk memasak sendiri tidak ada tempat dan alatnya karena rumah hanyut berikut perabot di dalamnya," ujar Sarwani, 55, warga Desa Bulumanis, Kecamatan Margoyoso, Pati.

Baca Juga: Ganjar Sebut Penanganan Banjir di Pati Tinggal Perbaikan Tanggul ...

Bupati Pati Haryanto mengatakan akibat banjir bandang terjadi di daerahnya ini, jumlah kerugian mencapai Rp32 miliar, selain kerusakan tanggul dan infrastruktur kerugian paling besar dialami oleh warga ialah sumber penghasilan yakni hilangnya hasil budidaya tambak serta sawah rusak terendam banjir.

"Kondisi terparah ada di Kecamatan Margoyoso karena banyak bangunan yang rusak bahkan hanyut saat banjir menerjang, Pemerintah Kabupaten Pati masih mencari solusi untuk membantu atau meringankan beban warga," ujar Haryanto.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Pati Joko Cipto Hartono mengungkapkan hingga saat ini inventarisasi kerusakan masih dilakukan. Lantaran itu, bantuan kepada korban belum dapat diberikan karena masih menunggu proses selanjutnya.

Mengacu pada pada ketentuan yang ada, lanjut Joko Cipto Hartono, jumlah bantuan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dapat diberikan kepada warga korban banjir maksimal hanya Rp10 juta untuk perbaikan rumah dan itupun setelah ada pengajuan dari kepala desa ke bupati.

"Sesuai Perbub nomor 59 tahun 2021 dan diperbarui Perbub No: 32 tahun 2022 bantuan bersumber dari APBD maksimal hanya Rp10 juta yang langsung ditransfer ke penerima yang berhak," kata Joko.

Proses pengucuran bantuan tersebut juga tidak mudah, jelas Joko Cipto Hartono, karena setelah kepala desa melakukan pendataan dan pengajuan ke bupati, pihaknya segera melakukan verifikasi terhadap tingkat kerusakan, sehingga jumlah bantuan diturunkan berdasarkan kerusakan tersebut. (OL-13)

Baca Juga: Rakyat Jadi Korban, Jangan Biarkan Tanggul di Pati Jebol Lagi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya